Token unlock terlalu besar: suplai jauh lebih cepat daripada permintaan.
Kurang jelasnya roadmap dan keterlambatan produk bikin kepercayaan menurun.
Proyek pesaing dengan utilitas nyata (contoh: Remittix) menarik perhatian investor.
Risiko delisting di exchange: akses makin sempit, tekanan jual makin besar.
Pemegang besar (whale) berpotensi melakukan aksi jual besar-besaran.
Jika faktor-faktor ini bertemu, harga Pi Coin bisa makin tertekan dan sulit bangkit.
Perbandingan: Apa yang Remittix (RTX) Lakukan Berbeda?
Untuk memberi gambaran, analis kerap membandingkan Pi Network dengan Remittix (RTX), salah satu proyek kripto baru yang fokus pada remitansi lintas negara.
Beberapa poin keunggulan Remittix:
Sudah mengumpulkan $25,5 juta dalam presale, dengan 661+ juta token terjual di harga $0,1080.
Listing resmi dikonfirmasi di BitMart dan LBank.
Wallet beta siap diluncurkan minggu depan, mendukung 40+ kripto & 30+ mata uang fiat.
Utility nyata: pengiriman uang lintas negara, konversi FX real-time, biaya rendah, dan alat pembayaran global.
Menawarkan program referral USDT 15% untuk mendongkrak adopsi.
Sementara Pi Network masih berkutat dengan janji dan uji coba, Remittix langsung fokus pada utilitas nyata yang bisa dipakai sehari-hari.
Jadi, Apa yang Harus Dilakukan Investor PI?
Bagi para pionir yang masih menyimpan Pi Coin, ini saatnya mengevaluasi ulang strategi:
Apakah masih layak menunggu roadmap Pi Network yang sering tertunda?
Atau lebih baik mengalihkan sebagian aset ke proyek dengan utilitas jelas seperti Remittix?
Pasar kripto bergerak cepat. Janji tanpa realisasi bisa membuat nilai aset terjun bebas. Sebaliknya, proyek yang jelas, likuid, dan punya produk nyata biasanya lebih menarik bagi investor jangka panjang.