IKNPOS.ID – Dunia pendidikan Indonesia kembali jadi sorotan. Dalam Rapat Kerja bersama Komisi X DPR RI di Jakarta baru-baru ini, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti memaparkan rencana kerja sekaligus alokasi anggaran Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) untuk tahun anggaran 2026.
Menurutnya, pendidikan harus terus ditopang dengan pembiayaan yang kuat agar cita-cita mencerdaskan kehidupan bangsa dan target besar Indonesia Emas 2045 bisa benar-benar tercapai.
Anggaran Pendidikan 2026 Capai Rp757,82 Triliun
Abdul Mu’ti menjelaskan, berdasarkan Nota Keuangan RAPBN Tahun Anggaran 2026, total anggaran pendidikan yang dianggarkan pemerintah mencapai Rp757,82 triliun. Dari jumlah tersebut, Kemendikdasmen memperoleh Rp55 triliun, atau sekitar 7% dari total anggaran pendidikan nasional.
“Alokasi ini akan kami gunakan untuk mendukung sejumlah program prioritas, mulai dari Program Indonesia Pintar (PIP), tunjangan guru non ASN, pembangunan serta revitalisasi sekolah, hingga digitalisasi pembelajaran,” ujar Mendikdasmen.
Program Prioritas Kemendikdasmen 2026
Sejumlah program unggulan yang akan tetap dijalankan antara lain:
Program Indonesia Pintar (PIP): Bantuan bagi siswa dari keluarga kurang mampu.
Tunjangan Guru Non ASN: Upaya meningkatkan kesejahteraan guru honorer dan tenaga pendidik.
Pembangunan & Revitalisasi Sekolah: Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana pendidikan.
Digitalisasi Pembelajaran: Mempercepat akses dan inovasi teknologi di sekolah-sekolah.
Pendidikan Profesi Guru & Beasiswa S1/D-IV: Untuk peningkatan kompetensi guru.
Akreditasi dan Tes Kemampuan Akademik (TKA): Demi penjaminan mutu pendidikan.
Pelestarian Bahasa Daerah & Uji Kemahiran Bahasa Indonesia: Mendorong literasi serta menjaga identitas budaya bangsa.
Usulan Tambahan Anggaran
Abdul Mu’ti juga menekankan bahwa kebutuhan pendidikan masih sangat besar. Oleh karena itu, pihaknya mengajukan usulan tambahan anggaran untuk mendanai sejumlah rencana yang belum tercakup dalam pagu indikatif, seperti: