Kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan petani menjadi kunci utama untuk memastikan program ini mencapai tujuan mulianya: mewujudkan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia.
“Food Estate adalah jawaban untuk pertanian skala ekonomi. Program ini berpotensi membawa multiplier effect pada modernisasi pertanian nasional,” ujar Guru Besar IPB Dr. Sujarwo saat dihubungi Disway pada Rabu, 20 Agustus 2025.
Pakar agronomi dari Institut Pertanian Bogor (IPB) ini menilai program Food Estate sebagai sebuah terobosan strategis yang penting untuk menjaga ketahanan pangan nasional. Juga mendorong modernisasi sektor pertanian di Indonesia.
Menurut Sujarwo, konsep Food Estate yang mengintegrasikan pertanian, perkebunan, hingga peternakan dalam skala luas merupakan langkah berani dan visioner.
Ia menegaskan untuk mencapai kedaulatan pangan, Indonesia tidak bisa lagi bergantung pada pola pertanian tradisional yang berskala kecil dan tidak efisien.
Sujarwo menambahkan dengan pengelolaan skala korporasi, nilai tambah dari produk pertanian akan semakin terbuka lebar.
Meskipun mengakui adanya tantangan dan beberapa catatan dalam implementasi awal di lapangan, Sujarwo menekankan program sebesar Food Estate tidak bisa dinilai secara instan.
Menurutnya, perlu ada proses pembelajaran, adaptasi teknologi, dan penyempurnaan manajemen yang berkelanjutan.
“Keberhasilan program ini kasat mata dari hasil panen yang sudah ada. Jika sudah berhasil panen, artinya aspek kondisi lahan, air, agroklimat, dan kesiapan petani sudah terpenuhi,” tegasnya.
Ia juga menyoroti pentingnya pendekatan berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi dalam pengembangan Food Estate.
Sujarwo menyebutkan Food Estate dapat secara signifikan mendorong kesejahteraan petani melalui penerapan pola kelembagaan atau korporasi petani.
Dengan skema ini, petani tidak hanya menjadi buruh tani. Tetapi menjadi bagian dari sebuah entitas bisnis yang memiliki skala ekonomi yang besar dan berkelanjutan.
“Dengan ini, efek penciptaan nilai tambah akan semakin terbuka lebar jika sumber daya pertanian dikelola secara perusahaan,” urainya.