IKNPOS.ID – Harga Pi Coin (PI) kembali menjadi sorotan para pelaku pasar kripto. Di saat mayoritas aset digital berlomba mengejar all-time high (ATH), nasib Pi Coin justru sebaliknya.
Dalam sebulan terakhir, harga Pi Coin terus mencetak rekor terendah baru, membuat banyak investor harap-harap cemas.
Tercatat, dalam 24 jam terakhir, harga Pi Coin mengalami penurunan 1,2% dan sudah anjlok hampir 25% dalam kurun waktu sebulan. Angka tersebut menempatkan PI di kisaran $0,35, mendekati support kuat di level $0,32.
Namun, di balik tren bearish yang berkepanjangan, sejumlah indikator teknikal mulai memunculkan harapan.
Ada tanda-tanda bahwa tekanan jual mulai melemah, membuka peluang bagi pembalikan arah (reversal) jangka pendek. Apakah ini saatnya Pi Coin bangkit?
Bull-Bear Power: Tekanan Jual Melemah, Bulls Mulai Mengintip Peluang
Selama beberapa minggu terakhir, seller memang mendominasi pergerakan Pi Coin. Namun, sinyal perubahan mulai terlihat dari Bull-Bear Power (BBP) Indicator.
Sejak 1 Agustus 2025, BBP menunjukkan pergeseran dari zona negatif ekstrem menuju angka yang lebih stabil.
Kondisi ini mirip dengan apa yang terjadi pada pertengahan Juli lalu, di mana setelah BBP mulai pulih, Pi Coin sempat melesat dari $0,45 ke $0,52.
BBP sendiri adalah indikator yang mengukur kekuatan dominasi bull (pembeli) dan bear (penjual) dengan membandingkan harga tertinggi dan moving average jangka pendek.
Ketika angka BBP mulai naik setelah downtrend panjang, itu sering kali menjadi sinyal bahwa penjual mulai kehilangan kendali.
Dominasi Sosial Pi Coin Naik, Sentimen Pasar Berangsur Positif
Selain analisa teknikal, faktor sentimen juga ikut mendukung potensi rebound harga Pi Coin. Social dominance PI metrik yang mengukur seberapa besar pembicaraan tentang Pi Coin di media sosial dibandingkan aset kripto lainnya mencatat lonjakan selama tiga hari berturut-turut sejak 1 Agustus.
Fenomena ini sebelumnya terjadi antara 15-23 Juli 2025, di mana lonjakan social dominance mendahului kenaikan harga ke $0,52.