IKNPOS.ID – Pembayaran digital selama ini didominasi oleh pemain besar seperti Visa dan Mastercard, Namun kini muncul sebuah tantangan baru dari ekosistem terdesentralisasi Pi Network. Dalam unggahan viral oleh akun terpercaya @cryptoleakvn, disebutkan bahwa sistem pembayaran berbasis Pi hanya mengenakan komisi 0,01%, jauh lebih rendah dibandingkan biaya transaksi konvensional yang bisa mencapai 3%.
Pernyataan ini menyulut antusiasme besar di kalangan pelaku usaha dan pengguna kripto. Dengan proses instan, tanpa batas geografis, dan nyaris tanpa biaya, Pi Network mengklaim sebagai solusi paling efisien dan inklusif dalam lanskap pembayaran global.
Fakta Mencengangkan: Perbedaan Biaya Transaksi Sangat Signifikan
Sistem tradisional seperti Mastercard dan Visa mengenakan potongan 1,5–3% untuk setiap transaksi yang dilakukan melalui merchant. Angka ini bisa menjadi beban besar, terutama bagi pelaku usaha mikro, UMKM, maupun penjual individu.
Sementara itu, Pi Network hanya menetapkan fee sebesar 0,01%, atau setara dengan 1 per 10.000 dari nilai transaksi. Dengan demikian, nilai keuntungan yang bisa diselamatkan oleh pelaku usaha jauh lebih besar jika beralih ke pembayaran berbasis Pi Coin.
“It’s not a typo, it’s a revolution,” tulis akun @cryptoleakvn, menekankan angka tersebut bukan kesalahan ketik, tapi bukti nyata efisiensi sistem Web3 yang mereka dorong.
Keunggulan Utama Sistem Pembayaran Pi Network:
1. Biaya transaksi sangat rendah (0,01%)
2. Tanpa batas negara (borderless)
3. Transaksi instan
4. Ramah untuk vendor kecil hingga brand global
5. Bebas dari perantara keuangan tradisional
Dengan fitur-fitur tersebut, Pi Network tidak hanya menawarkan kemudahan, tapi juga menghapus hambatan biaya yang selama ini menjadi kendala dalam adopsi pembayaran digital, terutama di negara berkembang.
Solusi Inklusif untuk Dunia Bisnis
Dalam ekosistem Pi Economy yang sedang dibangun, para pelaku bisnis kini bisa mengintegrasikan Pi sebagai alat pembayaran tanpa perlu platform pihak ketiga. Ini sangat membantu usaha kecil, yang biasanya tidak punya akses ke sistem pembayaran digital dengan biaya tinggi.