IKNPOS.ID – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam program pertukaran pelajar internasional Sunny Universality: Mulawarman University’s Tropical Studies Program in Summer (SUNTROPiS) yang diadakan Universitas Mulawarman, Samarinda mengunjungi Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur (Kaltim).
Puluhan mahasiswa itu datang ke IKN untuk melihat bagaimana Indonesia membangun kota masa depan yang berpadu dengan alam. Mereka takjub dengan konsep kota di dalam hutan atau forest city tanpa merusaknya.
Lewat program ini, mahasiswa internasional diajak belajar langsung tentang kekayaan alam dan tantangan lingkungan di kawasan tropis, khususnya Kalimantan.
Selama berada di IKN, para peserta meninjau langsung tata ruang kota, infrastruktur ramah lingkungan, dan upaya menjaga kelestarian hutan di tengah pembangunan.
Mahasiswa Asing Kagumi Konsep Kota Hutan IKN
Seorang mahasiswi asal Aljazair, Sarah, mengaku terkesan dengan pendekatan pembangunan IKN yang menyatu dengan alam.
“Perencanaannya luar biasa. Ada keharmonisan dengan alam, konsep sponge city, smart city, semua sangat baik. Saya berharap yang terbaik untuk IKN, dan saya ingin mengatakan kepada dunia: datanglah ke Indonesia yang luar biasa ini,” ujar Farah, Rabu, 6 Agustus 2025.
Kekaguman serupa terhadap konsep pembangunan IKN juga disampaikan oleh mahasiswa asal Afrika.
“Awalnya saya cukup terkejut, karena dalam beberapa tahun saja Indonesia sudah membangun begitu banyak. Sebagai orang asing, saya hanya perlu datang dan melihat langsung. Rasanya luar biasa melihat negara ini menerapkan ide yang begitu inovatif,” katanya.
Otorita IKN Sambut Baik Kehadiran Para Mahasiswa Asing
Direktur Pertanahan Otorita IKN, Friyadi, menyambut baik kehadiran para mahasiswa mancanegara. Menurutnya, ini adalah momen penting untuk menunjukkan wajah asli IKN kepada dunia.
“Banyak yang masih mengira kita menghancurkan hutan tropis basah untuk membangun IKN. Padahal tidak. Lewat kunjungan ini, mereka bisa lihat sendiri, lalu menyampaikan cerita yang sebenarnya ke komunitas mereka masing-masing di seluruh dunia,” kata Friyadi.