PPATK Tegas Bantah Rush Money, BPKN Kritik Keras Pemblokiran Rekening Dormant
IKNPOS.ID – Isu penarikan dana secara besar-besaran atau rush money yang sempat viral di media sosial, dibantah langsung oleh Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Ivan Yustiavandana. Menurutnya, hingga saat ini tidak ada laporan resmi dari perbankan mengenai aksi penarikan dana masif oleh masyarakat.
“Enggak, enggak ada. Enggak ada sama sekali laporan dari teman-teman perbankan,” ujar Ivan dalam diskusi Strategi Nasional Memerangi Kejahatan Finansial di Jakarta, Selasa 5 Agustus 2025.
Ivan menegaskan kondisi sektor perbankan nasional masih stabil. Ia juga mengacu pada data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang menunjukkan pertumbuhan positif di sektor perbankan.
Menurutnya, pemblokiran rekening dormant, rekening yang tidak aktif selama tiga bulan dilakukan setelah ditemukan indikasi transaksi judi online. Namun, ia belum merinci lebih lanjut jumlah rekening atau total nilai transaksi, karena masih dalam proses pemetaan.
“Apa yang kita lakukan itu pada akhirnya berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi. Karena uang dipakai untuk hal yang lebih produktif,” jelasnya.
Sementara itu,Ketua Komisi XI DPR RI Mukhamad Misbakhun menegaskan, masyarakat masih menaruh kepercayaan pada sistem perbankan nasional.
“Meskipun ada situasi seperti ini, masyarakat tetap percaya pada bank. Tidak terjadi penarikan besar-besaran,” ujarnya dalam diskusi di Universitas Paramadina, Jakarta Selatan.
Sebelunya, isu rush money mencuat di platform X (dulu Twitter) setelah beredar video yang memperlihatkan antrean panjang di depan bank di luar negeri. Disebutkan dalam unggahan tersebut, sejumlah WNI di Hong Kong menarik dana mereka di BRI Cabang Global Financial karena khawatir akunnya diblokir.
“BRI cabang Hong Kong semua tabungan ditarik, tidak ada sisanya,” tulis salah satu akun.
Namun, tidak ada konfirmasi resmi dari BRI terkait video tersebut. Pihak PPATK juga belum menanggapi langsung isu video viral itu.