IKNPOS.ID – Duel sengit antara Pi Network dan Cardano (ADA) menjadi pembahasa menarik komunitas kripto. Keduanya menjadi pusat perhatian komunitas blockchain global karena menawarkan visi berbeda dalam membangun masa depan keuangan digital.
Pi Network hadir dengan pendekatan financial inclusion. Jutaan pengguna dapat menambang Pi langsung dari smartphone tanpa perangkat mahal. Setelah Mainnet diluncurkan, ekosistem Pi terus berkembang lewat aplikasi, domain .pi, hingga fitur staking. Visi besar Pi adalah menjadi mata uang global untuk penggunaan sehari-hari.
Cardano (ADA) fokus pada teknologi peer-reviewed dengan orientasi pada scalability, sustainability, dan smart contract. Ekosistem DeFi dan upgrade teknis yang berkelanjutan membuat Cardano dikenal sebagai blockchain yang solid untuk adopsi jangka panjang.
Strategi Adopsi vs Fondasi Teknologi
Pertanyaan besar muncul:
Apakah strategi adopsi massal Pi Network akan menjadikannya “people’s currency”?
Atau justru fondasi teknis Cardano yang kokoh akan memenangkan dominasi Web3?
Menurut analisis pasar:
Pi Network unggul dalam jumlah pengguna dan pertumbuhan berbasis komunitas. Namun, banyak yang menilai utilitas nyata dan pasar terbuka Pi masih sebatas narasi. Volume perdagangan Pi cenderung melemah, dan belum ada sinyal reversal yang jelas.
Cardano (ADA) dianggap sebagai pemimpin berdasarkan fundamentals dan risk/reward. Harganya tetap tangguh dengan dukungan kuat di sekitar $0,70. Selain itu, Cardano mendapatkan dorongan institusional serta momentum upgrade yang serius.
Lalu Siapa yang Akan Menang?
Baik Pi Network maupun Cardano sama-sama memiliki peran penting dalam membentuk masa depan blockchain.
Pi Network membawa semangat inklusi finansial dan adopsi global yang cepat.
Cardano menawarkan fondasi teknologi yang matang dan bisa diandalkan jangka panjang.
Satu hal yang pasti: kedua proyek ini sedang menulis ulang aturan masa depan desentralisasi. Siapa yang akan menjadi raja? Itu masih menjadi misteri, tapi pertarungannya jelas bakal seru!