IKNPOS.ID – Harga Pi Network sempat jatuh ke level terendah sepanjang sejarahnya, yaitu $0,32 pada tanggal 1 Agustus 2025. Setelah itu, nilainya sedikit membaik ke $0,36, tapi tetap mencatat penurunan besar lebih dari 11% hanya dalam satu hari.
Lonjakan aktivitas jual membuat volume perdagangan melonjak 86% hingga menyentuh $168 juta. Artinya, banyak investor memilih melepas token mereka.
Dari sisi data pasar, Open Interest Pi Coin (indikator jumlah kontrak aktif di pasar derivatif) juga turun 8% jadi sekitar $10,4 juta, menunjukkan semakin banyak investor kehilangan kepercayaan dalam jangka pendek.
Indikator teknikal seperti RSI (Relative Strength Index) kini berada di angka 33, mendekati area “oversold”. Ini bisa menjadi sinyal bahwa investor mungkin mulai melirik Pi Coin untuk dibeli di harga murah.
Diduga Dijual Whale, Penundaan Listing di Binance Bikin Panik
Penurunan drastis harga ini diduga dipicu oleh aksi jual dari investor besar (whale), bukan investor ritel. Penjualan dalam jumlah besar ini memicu efek domino banyak investor kecil ikut panik, memicu stop-loss, dan menyebabkan harga makin merosot.
Media komunitas Pi, The Times of PiNetwork, menyebut penundaan pencatatan di bursa kripto besar seperti Binance juga jadi pemicu turunnya harga. Meskipun 87% komunitas mendukung listing di Binance, sampai saat ini belum ada kepastian resmi dari pihak Binance.
Awas, Akan Ada Pembukaan Token Besar-besaran
Selain tekanan harga saat ini, Pi Network juga akan menghadapi tantangan besar dalam 30 hari ke depan. Diperkirakan sebanyak 160 juta token senilai sekitar $56 juta akan dibuka dan bisa diperjualbelikan. Ini bisa memicu tekanan jual tambahan.
Pembukaan token terbesar akan terjadi pada 8 dan 16 Agustus, masing-masing sekitar 8,3 juta token dirilis.
Kritik terhadap Pi Network: Kurang Desentralisasi dan Aplikasi
Pi Network juga dikritik karena dianggap terlalu terpusat hanya segelintir orang yang memegang sebagian besar token. Ini menimbulkan kekhawatiran soal kemungkinan manipulasi harga.