IKNPOS.ID – Saat raksasa kripto seperti Bitcoin, Ethereum, Ripple, dan Litecoin mendominasi, hadir simbol baru yang mulai menyedot perhatian global: Pi Network.
Dibangun dengan filosofi “by the people, for the people”, Pi Network menawarkan pendekatan berbeda. Tanpa perangkat keras mahal atau konsumsi energi besar, Pi dapat ditambang langsung melalui smartphone. Pendekatan sederhana ini membuat kripto lebih inklusif dan mudah diakses oleh masyarakat luas.
Tidak hanya sebagai aset digital, Pi Network menargetkan adopsi massal dengan fokus pada kegunaan nyata dalam kehidupan sehari-hari, termasuk transaksi, aplikasi, hingga ekosistem Web3 yang lebih terhubung.
Kekuatan Pi Network: Basis Pengguna dan Regulasi
Menurut analisis Alva, ada beberapa faktor utama yang membuat Pi Network unik:
Basis Pengguna Besar: Lebih dari 60 juta pengguna global menjadikan Pi salah satu proyek kripto dengan komunitas terbesar.
Mobile-First Ecosystem: Fokus pada aksesibilitas melalui smartphone menjadikan Pi lebih dekat dengan masyarakat umum.
Fokus KYC: Penekanan pada verifikasi identitas (Know Your Customer) menjadi nilai tambah di tengah regulasi ketat yang membatasi banyak proyek DeFi.
Grassroots Adoption: Dukungan komunitas pionir yang konsisten menunjukkan daya tahan Pi meski belum ada listing besar di bursa utama.
Tantangan Nyata: Listing dan Integrasi TradFi
Meski potensinya besar, Pi Network masih menghadapi tantangan besar, terutama:
Keterbatasan Listing: Hingga kini, Pi belum masuk ke bursa utama, yang membatasi akses investor global.
Minimnya Kemitraan TradFi: Belum ada kolaborasi signifikan dengan institusi keuangan tradisional (TradFi) yang dapat memperkuat legitimasi Pi.
Eksekusi Open Mainnet: Keberhasilan Pi untuk benar-benar beroperasi di mainnet terbuka akan menjadi kunci kepercayaan dan adopsi lebih luas.
Analis menilai, masa depan Pi Network akan sangat bergantung pada kemampuan tim inti untuk mengubah momentum komunitas menjadi integrasi keuangan yang nyata, sah secara regulasi, dan dapat diandalkan.