IKNPOS.ID – Komunitas Pi Network menuntut klarifikasi resmi terkait GCV (Global Consensus Value) yang dianggap sebagai misinformasi terbesar sejak peluncuran mainnet. Bahkan sudah sederet penipuan yang terjadi.
Sejak peluncuran mainnet Pi Network, komunitas global pionir Pi diselimuti perdebatan panjang terkait GCV atau Global Consensus Value. Konsep ini, yang disebut-sebut sebagai patokan nilai resmi Pi Coin, justru dinilai oleh sebagian pihak sebagai misinformasi terbesar dalam sejarah proyek tersebut.
Akun komunitas @PiNewsLast24Hrs baru-baru ini menyuarakan kembali tuntutan kepada Pi Core Team (PCT) untuk memberikan klarifikasi terbuka terkait keberadaan GCV. Menurut mereka, selama belum ada pernyataan resmi yang tegas, kabar simpang siur ini akan terus memicu kebingungan di antara para pionir.
Related Post
Lebih dari sekadar isu GCV, komunitas juga mengidentifikasi sederet penipuan (scam) yang marak terjadi di ekosistem Pi Network, antara lain:
1. Menawarkan Pi dengan harga di atas pasaran untuk menarik korban.
2. Situs web palsu yang meminta koneksi ke dompet Pi.
3. Klaim dapat membantu membuka koin Pi yang terkunci.
4. Penawaran “fast KYC” yang tidak resmi.
5. Layanan tukar (swap) Pi yang tidak terverifikasi.
6. Pengumuman palsu listing Pi di bursa yang bukan mitra resmi KYB.
7. Permintaan kata sandi rahasia (secret passphrase) dari pengguna.
Menurut komunitas, penipuan-penipuan ini dapat ditangani dengan meningkatkan kesadaran dan edukasi keamanan.
Namun, GCV menempati posisi berbeda karena dianggap tidak pernah benar-benar ada, tetapi terus menjadi acuan harga oleh sebagian pihak.
Fenomena ini memicu sejumlah pertanyaan mendasar:
Apakah GCV merupakan bagian dari rencana resmi Pi Core Team?
Mengapa informasi ini tidak diluruskan sejak awal mainnet?
Bagaimana dampaknya terhadap reputasi dan kepercayaan pengguna?
Bagi para analis, isu GCV juga memiliki implikasi pasar. Harga Pi di luar jaringan resmi bisa dipengaruhi oleh persepsi nilai yang keliru, sehingga menimbulkan spekulasi berlebihan. Hal ini dapat memicu ketidakstabilan, terutama menjelang rencana pembukaan mainnet secara penuh.
Terverifikasi Dewan Pers