Kemarin itu adalah pertemuan pertama saya dengan Gina –Pasca Tianjin. Juga dengan suaminyi. Termasuk dengan si tiga anak –yang semuanya berwajah Korea seperti bapak mereka.
Gina mungkin sudah lupa pelajaran bahasa Mandarinnyi. Sang suami jadi guru Korea bagi Gina. Gina jadi guru bahasa Indonesia dan Sunda bagi sang suami dan tiga anaknyi.
Jadilah acara kemarin Kimbab Family gathering.
Atau, kemarin itu, bisa disebut gelar seni dan budaya Sunda. Gamelannya Sunda. Sendratarinya Sunda: menakjubkan. Sendratari Sangkuriang.
Kalau pun ada yang ngotot kemarin itu harus disebut acara ulang tahun faktanya memang saya konon lahir di tanggal 17 Agustus. Istri saya lahir 11 Agustus. Kami kawin 20 Agustus. Ganti hati saya 6 Agustus.
Pokoknya dua hari Sabtu-Minggu di Bandung kemarin asyiknya bukan main. Sampai ketinggalan kereta Whoosh. Berarti juga ketinggalan pesawat. Maka begitu banyak tiket terbuang. Ujung-ujungnya merangkak naik mobil lewat Cirebon-Semarang-Solo.
Untung bahagia itu bisa ditemukan di mana-mana. (*)