IKNPOS.ID – Kementerian Transmigrasi resmi melepas keberangkatan 285 mahasiswa dari Universitas Indonesia (UI) yang akan bergabung dalam program Ekspedisi Patriot.
Para mahasiswa ini akan ditempatkan di 37 kawasan transmigrasi, bagian dari total 2.000 peserta yang akan bertugas di 154 lokasi transmigrasi di seluruh Indonesia.
Menteri Transmigrasi Iftitah mengungkapkan, tim Ekspedisi Patriot dari UI ini sebanyak 285 orang yang nanti akan ditempatkan di 37 kawasan transmigrasi.
“Mereka akan bergerak besok mengikuti pembekalan selama 2 hari di Jakarta Selatan bersama dengan rekan-rekan lainnya bagian dari 2.000 anggota tim Ekspedisi Patriot yang akan insya Allah nanti pada hari Selasa 26 Agustus 2025 mereka akan disebar di 154 kawasan transmigrasi,” katanya kepada wartawan, dikutip Minggu 24 Agustua 2025.
Ia menjelaskan bahwa program ini merupakan bagian dari transformasi kebijakan transmigrasi nasional yang berorientasi pada pengembangan berbasis penelitian dan data akurat.
Menurut Iftitah, pendekatan ini diinisiasi untuk menjadikan transmigrasi lebih dari sekadar perpindahan penduduk, melainkan sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi baru di berbagai wilayah.
“Tujuan dari tim Ekspedisi Patriot ini adalah, di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, transmigrasi bukan lagi hanya sekadar perpindahan penduduk, tetapi pembangunan kawasan ekonomi, kawasan pertumbuhan ekonomi baru, yang pembangunannya dimulai dengan berbasiskan data dan riset,” jelasnya.
Selain itu, Kementerian Transmigrasi juga menyiapkan program pendirian Kampus Patriot di sejumlah kawasan transmigrasi serta menyediakan beasiswa pascasarjana untuk mendukung pengembangan riset dan teknologi di daerah-daerah tersebut.
Program ini direncanakan dapat mengakomodasi hingga 1.500 sampai 2.000 mahasiswa.
“Insya Allah tahun depan, bagian dari program Transmigrasi Patriot, kita akan mendirikan kampus-kampus patriot di beberapa lokus transmigrasi. Kemudian juga akan memberikan beasiswa pascasarjana. Jumlahnya sedang kita hitung, tapi insya Allah lebih dari 1.000. Target kami 1.500 sampai dengan 2.000. Mereka nanti akan belajar dan studi di kawasan transmigrasi, meskipun mereka terdaftar sebagai mahasiswa di beberapa perguruan tinggi terbaik di Indonesia,” tegas Menteri Iftitah.