IKNPOS.ID – warga lokal atau masyarakat yang berdomisili di Kalimantan Timur (Kaltim) mendapat prioritas sebagai penerima manfaat program transmigrasi.
Pemerintah Provinsi Kaltim menerapkan konsep dengan kuota 75 persen untuk warga provinsi penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN).
Menurut Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kaltim, Rozani Erawadi, Pemprov Kaltim telah menyiapkan lahan untuk transmigrasi Unit Pemukiman Transmigrasi (UPT) Keladen, Kabupaten Paser.
“Arah kebijakan transmigrasi saat ini tidak sekadar memindahkan penduduk dari satu wilayah ke wilayah lain, program ini kini dijadikan instrumen strategis untuk membangun daerah secara inklusif dan berkeadilan,” kata Rozani, Jumat, 22 Agustus 2025.
Ia menjelaskan pendekatan ini sebagai bentuk keberpihakan terhadap masyarakat lokal yang selama ini hanya menjadi penonton dalam program transmigrasi.
“Kebijakan ini diambil untuk memastikan keberlanjutan program dan kesejahteraan masyarakat setempat,” ujarnya.
Ditambahkan Rozani, transmigrasi identik dengan arus perpindahan penduduk dari daerah padat, seperti Jawa ke wilayah luar Jawa.
Namun, model lama itu sering memicu kecemburuan sosial, terutama bila warga setempat merasa terpinggirkan dalam program pembangunan.
Dengan menjadikan warga lokal sebagai peserta utama, program ini diharapkan tidak hanya lebih harmonis, tetapi juga lebih efektif karena warga telah memahami karakter wilayah, adat, hingga kondisi geografis.
Ia menjelaskan hal ini penting karena keterikatan emosional dan sosial dengan tanah kelahiran menjadi faktor utama keberhasilan program.
“Dengan keterlibatan warga lokal, kemungkinan lahan ditinggalkan menjadi sangat kecil,” katanya.
Pemerintah Siapkan Infrastruktur Pendukung
Pemerintah juga menyiapkan infrastruktur pendukung, seperti pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), rumah layak huni, serta lahan produktif yang akan disertifikasi setelah lima tahun.
Komoditas andalan, seperti jagung dan peluang kerja di sektor kelapa sawit, menjadikan kawasan ini sebagai calon pusat pertumbuhan ekonomi baru di Paser.