Kalau dirata-rata, kata Komarudin, jika dibagi jumlah hari kerja dalam satu tahun, maka pertumbuhan kendaraan di Jakarta teraglomerasi, sebanyak 3.000 unit setiap harinya.
“Kalau kita bagi juga 850.000, kita anggap 10 persen saja itu roda empat, berarti akan ada di kisaran angka 85.000,” ujar Komarudin.
Inilah gambaran mengapa Jakarta setiap hari mengalami kemacetan yang semakin padat.
Ini diperparah dengan tingkat kepatuhan lalu lintas pengendara roda dua maupun roda rmpat yang kian menurun.
Untuk mengatasi hal itu, kolaborasi antara Polda Metro Jaya dengan Dinas Perhubungan (Dishub) sangat diperlukan.
Sekarang ini Ditlantas Polda Metro Jaya menggagas program Mandala Quick Response. Di mana saat ini tersebar 4.438 kamera untuk memantau kemacetan yang bisa dilihat secara real-time.
Jika terpantau terjadi kemacetan di wilayah tertentu maka Ditlantas Polda Metro Jaya dan Dihub akan menggerakan personelnya ke lokasi untuk mengurai kepadatan kendaraan.
“Alhamdulillah hasil evaluasi kami selama 2 bulan terakhir, kita telah mampu mengurangi waktu perjalanan masyarakat tertahan di Jakarta,” pungkas Komarudin.
Cahyono