IKNPOS.ID – Sebagai upaya mewujudkan visi Ibu Kota Nusantara (IKN) menjadi kota cerdas (smart city) yang modern dan efisien, transaksi nontunai atau cashless society mulai diterapkan di seluruh Kawasan IKN.
Penerapan transaksi nontunai ini tercapai hasil kolaborasi Otorita IKN dengan BNI. Dengan sistem transaksi nontunai, semua proses pembayaran di IKN akan menjadi lebih efisien dan transparan.
Menurut Direktur Pengelolaan Gedung, Kawasan, dan Perkotaan Otorita IKN, Desiderius Viby Indrayana, transaksi nontunai di IKN bukan lagi pilihan, melainkan sebuah keharusan.
“Ini tidak hanya bicara kepraktisan, tapi juga keamanan, kenyamanan, dan modernitas,” ujarnya dalam sosialisasi bersama BNI dan BPJS, di kantor Kemenko 3 IKN, Minggu, 10 Agustus 2025.
Ia menjelaskan, warga dan pekerja tidak perlu lagi membawa uang tunai dalam jumlah besar, sehingga risiko kejahatan dapat diminimalisir.
Kolaborasi dengan BNI ini menjadi langkah awal untuk mengedukasi masyarakat, terutama para pekerja di sektor pengelolaan gedung dan kawasan, tentang manfaat dan cara penggunaan sistem pembayaran digital.
Penerapan Transaksi Nontunai di IKN Punya Peran Wujudkan Visi Kota Cerdas
Vice President Divisi Wholesale Transaction Product & Value Chain, BNI Pusat, menjelaskan sejumlah alasan, pentingnya transaksi nontunai di IKN. Menurutnya penerapan cashless society di IKN memiliki peran krusial dalam mewujudkan visi kota cerdas.
Dia menjelaskan, mengurangi penggunaan uang tunai berarti menurunkan risiko perampokan atau pencurian. Transaksi digital juga lebih praktis dan cepat, sehingga tidak perlu antri di kasir atau mencari uang kembalian. Transasksi nontunia juga lebih efisiensi dan transparan.
“Setiap transaksi nontunai tercatat secara digital. Hal ini memudahkan pengelolaan keuangan baik untuk individu maupun pemerintah, serta mencegah kebocoran atau praktik korupsi. Data transaksi yang terperinci juga membantu pemerintah dalam membuat kebijakan ekonomi yang lebih akurat,” ucap Fikri menerangkan.