<strong>IKNPOS.ID</strong> - Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur (Kaltim) tak hanya sebatas mega proyek nasional, tapi juga telah menjadi bahan diskusi internasional. Menurut Direktur Pertanahan Otorita IKN (OIKN), Dr. Firyadi, banyak mahasiswa dan peneliti dari berbagai negara tertarik datang langsung ke IKN untuk mempelajari konsep kota masa depan Indonesia. “Mereka penasaran seperti apa kota yang sedang dibangun Indonesia di tengah hutan. Apa itu forest city? Apa itu sponge city? Mereka ingin lihat langsung,” ujar Firyadi usai mendampingi kunjungan puluhan mahasiswa internasional ke IKN, Kamis, 7 Agustus 2025. Ia menjelaskan, para mahasiswa asing tersebut datang untuk menggali informasi seputar pembangunan IKN dengan pendekatan ramah lingkungan dan berkelanjutan. Banyak dari mereka terkesan bahwa IKN tak sekadar memindahkan pusat pemerintahan, tapi juga menawarkan perubahan cara hidup dan peradaban. “Yang kita bangun bukan hanya kota, tapi juga peradaban baru. Contohnya, nanti warga IKN tidak perlu punya mobil pribadi lagi karena semua akan didukung oleh transportasi publik dan kendaraan listrik,” kata Firyadi. Ia menambahkan, konsep ini menjadi daya tarik tersendiri di mata dunia. “Banyak negara justru ingin belajar dari IKN, walaupun kita baru bangun sekitar dua tahun,” ucapnya. <h2>Kunjungan Mahasiswa dan Peneliti Asing Jadi Sarana Meluruskan Isu Negatif</h2> Friyadi mengaku kunjungan internasional ini juga menjadi sarana untuk meluruskan isu-isu negatif yang beredar, seperti anggapan bahwa pembangunan IKN merusak hutan tropis. “Mereka melihat langsung ke lapangan, dan baru sadar bahwa yang dibangun itu bukan di hutan perawan, tapi di area HTI yang memang sudah digunakan sejak lama,” ujarnya tega. Otorita IKN berharap kunjungan semacam ini terus berlanjut. Selain memperkuat narasi positif Indonesia di mata dunia, juga menjadi bukti nyata bahwa IKN dirancang untuk menjadi contoh pembangunan kota masa depan, baik bagi Indonesia maupun dunia internasional. Sebelum kunjungan mahasiswa, IKN juga menjadi tempat kongres diaspora Indonesia yang juga menghadirkan WNA pekan lalu. Hal ini menunjukkan jika IKN, terus jadi perhatian dunia internasional.<!--nextpage-->