IKNPOS.ID – Harga mata uang kripto paling populer di dunia, Bitcoin, resmi mencatat sejarah baru. Pada Rabu (13/8/2025) malam waktu Amerika Serikat, harga Bitcoin sempat menyentuh 124.237 dolar AS atau setara sekitar Rp 2 miliar per keping.
Menurut data MarketWatch, lonjakan ini terjadi sekitar pukul 20.30 waktu AS. Meski sempat turun tipis di bawah level 124.000 dolar AS, penurunan tersebut tidak terlalu signifikan.
Hingga Kamis pagi waktu Indonesia (09.45 WIB), harga Bitcoin berada di kisaran 123.536 dolar AS atau sekitar Rp 1,99 miliar per keping.
Kenaikan Konsisten Sejak Awal Tahun
Sejak awal 2025, harga Bitcoin sudah naik sekitar 33 persen. Bahkan, jika dilihat dalam periode 12 bulan terakhir, lonjakannya mencapai hampir 120 persen.
Perjalanan ini semakin mencengangkan jika kita melihat sejarahnya. Pada awal kemunculannya di tahun 2009 2010, harga Bitcoin hanya sekitar 0,003 dolar AS atau kurang dari Rp 50 per keping. Kini, nilainya setara harga satu rumah mewah di Jakarta.
Regulasi AS Jadi Pemicu Kenaikan
Salah satu faktor utama yang mendorong harga Bitcoin menembus rekor ini adalah regulasi cryptocurrency yang lebih longgar di bawah pemerintahan Presiden AS Donald Trump.
Pada 7 Agustus 2025 lalu, Trump menandatangani perintah eksekutif yang mengizinkan dana pensiun 401(k) di Amerika Serikat diinvestasikan dalam mata uang kripto, termasuk Bitcoin.
Kebijakan ini membuka pintu bagi jutaan pekerja AS untuk menempatkan sebagian dana pensiun mereka ke aset digital, sehingga potensi permintaan Bitcoin meningkat drastis.
Selain itu, persetujuan produk ETF (exchange-traded fund) berbasis kripto di pasar AS membuat investor institusional semakin percaya diri menaruh modal di Bitcoin.
Sentimen Positif dari Halving dan The Fed
Kenaikan harga juga dipicu oleh sentimen menjelang peristiwa “halving” Bitcoin, yaitu pemangkasan suplai koin baru yang biasanya terjadi setiap empat tahun sekali. Halving mengurangi laju inflasi Bitcoin dan secara historis sering diikuti lonjakan harga.
Tidak hanya itu, pasar juga optimis dengan rencana Bank Sentral AS (The Fed) yang kemungkinan akan memangkas suku bunga pada September mendatang.
Penurunan suku bunga biasanya mendorong minat terhadap aset berisiko seperti Bitcoin karena biaya modal menjadi lebih murah.