IKNPOS.ID – Pasar kripto global baru saja mengalami reli signifikan, dengan beberapa altcoin mencatat kenaikan harga tajam.
Namun, Pi Coin (PI) mata uang kripto asli dari ekosistem Pi Network masih terlihat “tertidur lelap”.
Pada perdagangan Minggu, 24 Agustus, harga Pi Coin tercatat di kisaran US$0,3567, jauh lebih rendah dibandingkan harga tertinggi tahunannya di sekitar US$3.
Kapitalisasi pasar dan volume perdagangan harian Pi Coin juga ikut menurun drastis sepanjang tahun ini.
Meski begitu, analisis teknikal terbaru menunjukkan adanya pola bullish langka yang berpotensi mendorong harga Pi Coin bangkit kembali.
Analisis Teknikal Pi Coin: Double Bottom & Falling Wedge
Jika melihat grafik 12-jam Pi Coin, muncul dua pola teknikal yang jarang terbentuk bersamaan:
Double-bottom pattern
Terbentuk pada level terendah US$0,3357 di tanggal 1 dan 19 Agustus.
Pola ini memiliki neckline di US$0,4660, yang merupakan level tertinggi pada 10 Agustus.
Dalam banyak kasus, double-bottom menjadi sinyal kuat akan adanya potensi bullish reversal.
Falling wedge pattern
Pola ini terbentuk sejak akhir Juni hingga Agustus, dengan garis tren yang semakin menyempit.
Biasanya, falling wedge menandakan akumulasi sebelum harga melompat tajam (breakout).
Namun, investor tetap harus berhati-hati. Jika harga Pi Coin turun menembus level double-bottom, maka potensi bullish akan batal alias invalid.
Volume Rendah, Tanda Akumulasi?
Selain pola teknikal, penurunan volume perdagangan dan volatilitas Pi Coin dalam beberapa bulan terakhir juga menarik perhatian.
Fenomena ini mirip dengan fase akumulasi Wyckoff Theory, di mana para pemain besar biasanya mulai mengumpulkan aset sebelum pergerakan besar berikutnya. Jika benar demikian, Pi Coin bisa saja meledak naik ketika ada katalis pemicu.
Katalis yang Bisa Dorong Harga Pi Coin Naik
Harga Pi Coin berpotensi bangkit jika didorong oleh satu atau dua katalis besar. Beberapa di antaranya:
Listing di Tier-1 Exchange
Page 1 of 2