IKNPOS.ID – Roblox kembali menjadi sorotan publik setelah muncul wacana pemblokiran platform game ini oleh pemerintah Indonesia. Isu ini langsung memicu reaksi beragam dari para pengguna aktif, terutama anak-anak dan remaja yang menjadi mayoritas pemainnya.
Lantas, sebenarnya apa itu Roblox? Kenapa bisa begitu populer, dan mengapa pula sampai ada ancaman pemblokiran?
Roblox merupakan platform permainan daring yang juga menyediakan sistem pembuatan game, sehingga pengguna tidak hanya bisa bermain, tetapi juga menciptakan game mereka sendiri.
Dirilis pertama kali pada tahun 2006 oleh perusahaan asal Amerika Serikat, Roblox Corporation, platform ini berkembang menjadi dunia virtual terbuka yang sangat luas, memungkinkan pengguna untuk menciptakan dunia, karakter, hingga alur permainan sesuai imajinasi mereka.
Berlatar belakang teknologi mirip dengan konsep Metaverse, Roblox memberikan ruang eksplorasi digital yang interaktif, mulai dari permainan edukatif, simulasi kehidupan, hingga kompetisi antar pemain. Pengguna bisa mengakses jutaan game yang dibuat oleh kreator lain dari seluruh dunia.
Apakah Roblox berbayar? Roblox dapat dimainkan secara gratis, namun menyediakan berbagai fitur premium melalui mata uang virtual bernama Robux. Dengan Robux, pemain bisa membeli item dalam game, akses eksklusif, hingga meningkatkan fitur kreator mereka.
Tak heran jika platform ini banyak digandrungi oleh kalangan muda, bahkan digunakan oleh institusi pendidikan sebagai media pembelajaran interaktif.
Namun, popularitas ini juga dibarengi sejumlah kritik. Kekhawatiran terkait konten yang tidak sesuai usia, interaksi pengguna yang bebas tanpa filter, serta sistem monetisasi yang agresif, menjadi alasan kenapa beberapa pihak mendorong evaluasi hingga wacana pemblokiran.
Pihak Roblox sendiri menyatakan komitmennya untuk terus memperketat sistem keamanan, termasuk verifikasi usia, fitur kontrol orang tua (parental control), dan kebijakan moderasi konten.
Roblox bukan sekadar permainan. Ini adalah dunia virtual yang mencerminkan kreativitas dan interaksi generasi digital. Namun di tengah geliat popularitasnya, perhatian terhadap aspek keamanan dan perlindungan anak menjadi hal yang tak boleh diabaikan.