IKNPOS.ID – Swiss kembali menjadi pionir. SPAR, salah satu jaringan supermarket terbesar di negara itu, membuat gebrakan besar dengan mengumumkan penerimaan pembayaran menggunakan aset kripto.
Kini, pelanggan dapat membeli kebutuhan sehari-hari dengan USDT, Bitcoin (BTC), dan lebih dari 100 jenis token digital lainnya.
Langkah ini bukan sekadar sensasi, tetapi sebuah perubahan fundamental dalam cara masyarakat bertransaksi.
Kemitraan strategis dengan DFX.swiss memungkinkan setiap toko SPAR yang berpartisipasi untuk menyediakan sistem pembayaran berbasis kode QR.
Dengan teknologi ini, transaksi kripto langsung dikonversi menjadi franc Swiss (CHF) secara instan, tanpa biaya gas, berkat infrastruktur Binance Pay.
Saat ini, lebih dari 100 toko telah mengimplementasikan sistem ini, dan ekspansi ke 300 lokasi lain akan segera menyusul.
Efisiensi Mengalahkan Tren
Menurut manajemen SPAR, adopsi pembayaran kripto ini didorong oleh pertimbangan efisiensi, bukan sekadar tren.
Mereka mengklaim biaya transaksi kripto dua pertiga lebih murah dibandingkan dengan penggunaan kartu kredit atau debit.
Efisiensi ini tidak hanya menguntungkan perusahaan, tetapi juga mempercepat proses pembayaran dan memberikan kenyamanan lebih bagi pelanggan.
Langkah ini sejalan dengan posisi Swiss yang sudah lama dikenal sebagai negara paling progresif dalam hal teknologi blockchain.
Pemerintah Swiss telah melegalkan stablecoin seperti USDT dan USDC untuk transaksi komersial dan mulai memberikan pembebasan pajak atas keuntungan aset digital bagi investor tertentu.
Keputusan SPAR menjadi bukti nyata komitmen negara ini terhadap adopsi kripto.
Dari Trading ke Keranjang Belanja
Jonas Juenger dari Binance melihat inisiatif ini sebagai momen bersejarah. Baginya, adopsi pembayaran kripto di supermarket menandai transisi penting: dari sekadar alat investasi di bursa, menjadi alat pembayaran harian di kehidupan nyata.
Hal ini menunjukkan bahwa aset digital mulai diakui dan digunakan oleh masyarakat umum dalam kegiatan sehari-hari, bukan hanya terbatas pada kalangan trader atau institusi besar.
Terverifikasi Dewan Pers