Fokus ke AI dan Blockchain, Tapi Kapan Pi Coin “Meledak”?
Dalam sebuah kesempatan publik Mei lalu, pendiri Pi Network, Dr. Nicolas Kokkalis, sempat bicara soal pentingnya integrasi AI dan blockchain sebagai masa depan ekosistem digital.
Bahkan, Pi Core Team telah merilis Pi App Studio, platform berbasis AI yang memungkinkan pengguna (bahkan tanpa skill coding) untuk menciptakan aplikasi, game, atau chatbot hanya dengan memasukkan perintah (prompt).
Namun, geliat inovasi ini masih dinilai “terlalu teoritis” oleh sebagian investor yang mendambakan aksi nyata, seperti percepatan listing Pi Coin di bursa besar atau kolaborasi dengan merchant agar Pi Coin bisa dipakai transaksi di dunia nyata.
Related Post
“PCT sibuk ke AI, sementara Pioneers menunggu kabar Pi Coin bisa belanja kopi di minimarket. Ini gap-nya besar banget,” sindir seorang anggota komunitas.
Harga Pi Coin Masih Lemah, Tapi Indikator Teknis Beri Sinyal Harapan
Meski harga Pi Coin masih berada di kisaran $0.34, beberapa analis teknikal melihat tanda-tanda potensi rebound. RSI (Relative Strength Index) saat ini mendekati area oversold, menandakan tekanan jual mulai mereda.
Selain itu, indikator Bollinger Bands menunjukkan pelebaran, yang biasanya menandakan pergerakan harga signifikan akan terjadi dalam waktu dekat.
Namun, kunci penting tetap ada di level resistensi $0.38. Jika Pi Coin mampu menembus area ini, peluang untuk menguji level psikologis $0.4 terbuka.
Namun demikian, ancaman token unlock sebesar 166 juta PI dalam waktu dekat masih menjadi bayang-bayang negatif yang harus diantisipasi.
Kesimpulan: Jalan Panjang Pi Network Masih Penuh Pro Kontra
Langkah Pi Core Team mendukung proyek AI seperti OpenMind memang sejalan dengan visi jangka panjang.
Tapi di sisi lain, tuntutan komunitas akan utilitas nyata dan perbaikan harga token tetap menjadi pekerjaan rumah besar yang belum terjawab.
Apakah investasi ini akan menjadi pondasi kesuksesan Pi Network di masa depan? Ataukah justru memperlebar jurang kepercayaan antara tim pengembang dan komunitasnya? Hanya waktu yang bisa menjawab.
Terverifikasi Dewan Pers