IKNPOS.ID – Bitcoin (BTC) memasuki minggu ke-7 pasca-halving, yang secara historis sering menjadi fase penentu sebelum koreksi besar terjadi. Saat ini, harga BTC masih bertahan di kisaran $120,000, hanya sedikit di bawah rekor tertinggi tahun ini di $124,500.
Pola Historis Siklus Halving
Menurut analis kripto terkemuka Rekt Capital, siklus harga Bitcoin setelah setiap halving cenderung mengikuti pola yang berulang. Pada fase “price discovery uptrend,” Bitcoin biasanya menembus rekor sebelumnya sebelum akhirnya mengalami koreksi tajam.
“Secara historis, uptrend kedua pasca-halving biasanya berakhir di minggu ke-5 hingga ke-7. Minggu ke-7 dimulai besok,” tulis Rekt Capital.
Jika pola ini berulang, maka pekan ini bisa menjadi titik awal koreksi harga, mengingat Bitcoin beberapa kali gagal menembus level psikologis $125,000.
Risiko Koreksi Besar
Pada siklus sebelumnya, koreksi Bitcoin kerap terjadi antara minggu ke-6 hingga ke-8. Misalnya, di 2013 dan 2025 koreksi dimulai di minggu ke-7, sementara pada 2017 koreksi datang di minggu ke-8, dan 2021 lebih cepat di minggu ke-6.
Koreksi terakhir di 2025 bahkan menurunkan harga BTC dari $110,000 ke bawah $75,000 — setara penurunan 30%. Hal ini menunjukkan bahwa gejolak harga merupakan bagian alami dari siklus halving Bitcoin.
Pandangan Analis: Koreksi atau Reli?
Meski banyak pihak memperingatkan koreksi, analis lain seperti Daan Crypto Trades menilai hal ini bisa menjadi awal dari reli lebih besar di kuartal IV.
“Koreksi cepat dalam 1–2 bulan ke depan justru bisa menjadi jalan menuju reli eksplosif Q4, seperti yang sering terjadi di tahun-tahun bull run,” jelasnya.
Data dari CoinGlass mendukung pandangan ini. Secara historis, September merupakan bulan terlemah Bitcoin dengan rata-rata penurunan 3,8%. Namun, kuartal IV seringkali menghasilkan reli tajam, seperti yang terjadi di 2013 dan 2017.
Sentimen Pasar dan Faktor Eksternal
Sentimen investor saat ini terpantau hati-hati. Banyak yang menunggu apakah BTC mampu bertahan di atas $117,000 sebagai support kunci. Kegagalan menembus $120,000 berpotensi memicu aksi ambil untung, sementara keberhasilan melewati level ini dapat menghidupkan kembali euforia pasar.