IKNPOS.ID – Harga Pi Network terus merosot hingga menyentuh titik terendah sepanjang sejarah. Bukan tanpa alasan, tren penurunan ini bukan sekadar efek pasar kripto yang lesu, tetapi juga karena faktor internal yang memicu kepanikan di kalangan komunitas Pi Coin sendiri.
Melansir Bitcoin.com, sorotan utama tertuju pada jadwal unlock token dalam jumlah besar yang memicu gelombang aksi jual di pasar sekunder. Pada bulan ini saja, lebih dari 132 juta token PI dikabarkan akan dilepas ke pasar. Jika dikonversi, nilainya mencapai lebih dari $70 juta atau sekitar Rp1,1 triliun, angka yang cukup masif untuk menekan harga secara signifikan.
Tidak hanya itu, jadwal pembukaan token hingga akhir 2025 juga tersebar luas di komunitas media sosial. Dari informasi tersebut, tercatat lebih dari 600 juta token PI bakal dibuka dari September hingga Desember 2025. Lonjakan pasokan dalam waktu berdekatan tentu memberi tekanan berat pada harga yang saat ini sudah kehilangan daya topang fundamental.
Fenomena ini menimbulkan kekhawatiran baru, sebab banyak pengguna awal Pi Network merasa proyek ini mulai kehilangan arah. Di satu sisi, mereka masih menunggu kejelasan mainnet terbuka. Di sisi lain, tekanan dari investor besar yang mulai melepas asetnya justru memperburuk suasana.
Belum ada kejelasan resmi dari tim pengembang soal jadwal unlock ini. Namun jika rencana ini benar terjadi sesuai jadwal, maka tidak menutup kemungkinan harga PI akan terus terjun bebas dalam beberapa bulan ke depan.
Harga Pi Network kini benar-benar diuji. Bukan hanya dari sisi teknis dan pengembangan, tetapi juga dari kepercayaan komunitas yang mulai goyah. Jika tidak ada intervensi atau strategi penyeimbang dari pihak pengembang, tren negatif ini bisa saja menjadi awal dari berakhirnya euforia Pi Coin yang sempat menjanjikan revolusi ekonomi digital berbasis komunitas.