“Liberika ini tanaman yang bandel, ditanam di mana saja bisa tumbuh. Ini sudah saya buktikan. Tahun 2021 lalu saya menanam di 0 mdpl, di Kutai Kartanegara, Muara Badak, Pantai Indah Kurma, dan dia tumbuh subur, bisa dipanen. Ini potensi. Jadi menanam kopi tidak hanya bisa dilakukan di dataran tinggi saja,” jelas Prayogo.
Kopi liberika bukan sekadar minuman, melainkan simbol potensi lokal yang berdaya saing global. Kemampuannya tumbuh di lahan gambut, ketahanannya terhadap hama, dan karakter rasanya yang unik menjadikannya kandidat kuat untuk pertanian berkelanjutan.
Lebih dari itu, liberika juga dapat dibudidayakan melalui sistem agroforestri, yaitu memadukan tanaman kopi dengan pohon hutan yang tidak hanya menjaga produktivitas lahan, tetapi juga melestarikan lingkungan.
Melalui pameran ini, Otorita IKN berharap kopi liberika dapat menjadi ikon baru Kalimantan Timur, khususnya Nusantara, mendorong kolaborasi antara petani, peneliti, pelaku usaha, dan pemerintah, serta mengajak dunia untuk mencicipi secangkir Nusantara yang penuh cerita.