Menurut CEO Danantara, Rosan Perkasa Roeslani, kampus ini tidak dibangun untuk sekadar mencari profit.
“Sekarang era itu sudah tidak boleh lagi. Harus benar-benar dari performance yang baik dan dari hasil operasional perusahaan,” tegas Rosan, Jumat (1/8/2025).
4. Kritik Pedas dari Rektor UB: Mana Keterlibatan ITB, UI, IPB?
Di tengah euforia peluncuran Danantara, kritikan tajam datang dari Rektor Universitas Brawijaya (UB), Prof. Widodo. Ia menyayangkan langkah Danantara yang menggandeng kampus luar negeri namun minim melibatkan perguruan tinggi dalam negeri.
“Orang-orang hebat dari dalam negeri enggak dipakai. Mana ITB, UI, IPB? Kurang bagus apa?” ujar Prof. Widodo dalam sebuah diskusi di Malang, Rabu (30/7/2025).
Ia menegaskan bahwa tanpa kolaborasi dengan kampus lokal, visi besar untuk memajukan pendidikan Indonesia akan mengalami “missing link”.
“Kalau itu dilakukan terus menerus, pendidikan kita tidak akan pernah maju juga,” tambahnya dengan nada tegas.
5. Masih dalam Tahap Persiapan, Operasional Penuh Direncanakan 2026
Meskipun sudah resmi diluncurkan pada 25 Juli 2025, Universitas Danantara masih berada di fase awal persiapan. Fokus saat ini adalah pembentukan struktur organisasi, integrasi legalitas, dan desain model operasional kampus.
“Pendirian universitas ini akan menjadi investasi jangka panjang kami dalam bidang pendidikan,” jelas Pandu Sjahrir dalam beberapa kesempatan.
Antara Gebrakan Inovasi dan Tantangan Kolaborasi Lokal
Hadirnya Universitas Danantara memang menjadi angin segar bagi masa depan pendidikan teknologi di Indonesia.
Namun, kritik soal minimnya keterlibatan kampus lokal menjadi catatan penting agar inovasi ini tidak hanya menjadi “produk impor” tanpa sentuhan kearifan lokal.