IKNPOS.ID – Roblox adalah platform game daring interaktif yang memungkinkan penggunanya membuat, bermain, dan berbagi game buatan sendiri.
Buat anak-anak, Roblox bisa terasa seperti dunia tanpa batas: bisa main bareng teman, bikin dunia sendiri, dan dapat hadiah virtual yang bikin semangat.
Namun, di balik keseruannya, Roblox punya fitur-fitur yang secara psikologis memicu pelepasan dopamin zat kimia di otak yang memberi rasa senang dan puas.
Related Post
Kalau dilepas terus-menerus, dopamin ini bisa membuat otak “ketagihan” mencari sensasi yang sama.
Orang tua wajib tahu fitur-fitur adiktif ini supaya bisa mengantisipasi sebelum kecanduan benar-benar terjadi.
7 Bukti Fitur Roblox Bisa Picu Kecanduan pada Anak
Berikut adalah penjelasan lengkap yang dirangkum dari Robert King Law Firm tentang fitur-fitur di Roblox yang berpotensi membuat anak bermain tanpa henti.
1. Pelepasan Dopamin Berulang
Setiap kali anak menang di mini game, menyelesaikan misi, atau mendapatkan hadiah, otak melepaskan dopamin.
Efeknya? Anak jadi ingin mengulang pengalaman itu terus-menerus.
Kalau ini terjadi berkali-kali dalam sehari, otak mulai mencari sensasi itu secara kompulsif—mirip seperti craving pada kecanduan gula atau media sosial.
2. Gameplay Tanpa Batas Waktu
Tidak ada “akhir” di Roblox. Tidak ada level terakhir atau misi penutup.
Akibatnya, anak sulit berhenti karena selalu ada hal baru untuk dikejar.
Tanpa pengaturan waktu, anak bisa mengorbankan jam tidur atau waktu belajar demi terus bermain.
Tips: Gunakan alarm harian atau fitur parental control untuk membatasi jam bermain.
3. Hadiah Tidak Terduga (Variable Rewards)
Roblox sering memberi hadiah secara acak—mulai dari item langka hingga bonus koin.
Sistem ini mirip mesin slot di kasino: tidak tahu kapan akan menang, tapi ingin terus mencoba.
Ketidakpastian inilah yang membuat anak semakin penasaran dan sulit lepas.
4. Siklus Kompulsi Permainan
Roblox membentuk pola antisipasi → aktivitas → hadiah secara berulang.
Kalau terbiasa, anak akan merasa gelisah atau bahkan kesal saat tidak bisa bermain.
Tanda-tandanya: anak cenderung murung atau rewel kalau tidak memegang gadget untuk main.
Terverifikasi Dewan Pers