Cara Menyalurkan Zakat Penghasilan
Menunaikan zakat bisa dilakukan langsung kepada penerima yang berhak atau melalui lembaga resmi seperti BAZNAS dan Lembaga Amil Zakat (LAZ).
Saat ini banyak platform digital yang memudahkan pembayaran zakat, mulai dari transfer bank, aplikasi zakat, hingga e-wallet. Kemudahan ini memperkecil alasan untuk menunda zakat.
Apa Bedanya Zakat Penghasilan dan Zakat Profesi?
Zakat profesi biasanya digunakan untuk menggambarkan zakat dari pekerjaan tertentu seperti dokter, notaris, atau konsultan. Sementara zakat penghasilan mencakup seluruh pendapatan halal, termasuk gaji karyawan tetap.
Apakah Cara Hitungnya Berbeda?
Keduanya memakai rumus yang sama, yaitu 2,5 persen dari pendapatan yang melebihi nisab. Jadi, perbedaan hanya pada istilah dan cakupan jenis pekerjaan.
Alasan Penting Menunaikan Zakat Penghasilan
Menunaikan zakat bukan hanya bentuk ketaatan spiritual, tetapi juga langkah konkret untuk menyucikan harta dan membantu sesama.
Zakat penghasilan menciptakan keadilan sosial. Dana yang terkumpul bisa digunakan untuk membantu pendidikan, layanan kesehatan, hingga program pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Apa Dampaknya bagi Kehidupan Sehari-Hari?
Karyawan yang rutin menunaikan zakat cenderung memiliki pola keuangan yang lebih tertata. Kebiasaan menyisihkan 2,5 persen dari penghasilan membentuk karakter disiplin dan empati yang tinggi terhadap lingkungan sekitar.
Kapan Waktu Terbaik Membayar Zakat Penghasilan?
Kamu bisa menunaikan zakat setiap bulan bersamaan dengan penerimaan gaji. Cara ini jauh lebih ringan daripada menunggu akhir tahun dan membayar sekaligus.
Selain itu, pembayaran rutin setiap bulan juga membantu lembaga penyalur dalam menyusun program bantuan yang lebih berkelanjutan.
Apakah Zakat Penghasilan Menggugurkan Zakat Lain?
Zakat penghasilan tidak menggugurkan kewajiban zakat jenis lain. Jika kamu memiliki tabungan, emas, atau investasi yang tersimpan selama satu tahun dan melampaui nisab, maka tetap perlu mengeluarkan zakat mal terpisah.