IKNPOS.ID – Ponsel adalah perangkat yang tak bisa dipisahkan dari kehidupan modern. Setiap hari kita menggenggamnya selama berjam-jam, menempelkan ke telinga saat menelepon, atau menyimpannya di kantong baju dan celana. Namun, penting untuk menyadari bahwa ponsel juga memancarkan radiasi dalam bentuk gelombang elektromagnetik yang bisa diserap oleh tubuh manusia.
Radiasi ponsel diukur dengan satuan bernama Specific Absorption Rate (SAR). SAR mengukur jumlah energi yang diserap oleh jaringan tubuh saat menggunakan perangkat nirkabel seperti ponsel. Uni Eropa menetapkan batas SAR sebesar 2,0 W/kg, sementara otoritas di Amerika Serikat (FCC) menetapkan batas maksimum sebesar 1,6 W/kg (diukur pada 1 gram jaringan tubuh). Semakin tinggi nilai SAR, semakin besar pula energi radiasi yang diserap tubuh.
Meskipun belum ada bukti ilmiah pasti yang menunjukkan hubungan langsung antara radiasi ponsel dengan penyakit serius, banyak ahli tetap menyarankan agar pengguna berhati-hati, terutama jika menggunakan ponsel dengan intensitas tinggi. Langkah-langkah pencegahan sederhana seperti menggunakan headset, mengaktifkan speaker saat menelepon, atau menjauhkan ponsel dari kepala saat sinyal lemah bisa membantu mengurangi paparan.
Berikut ini adalah daftar 10 ponsel dengan tingkat radiasi tertinggi berdasarkan data SAR.
Motorola Edge 30 Pro
SAR kepala: 2,25 W/kg
SAR tubuh: 3,37 W/kg
Xiaomi 13 Pro
SAR kepala: 2,05 W/kg
SAR tubuh: 3,03 W/kg
OnePlus 11 Pro
SAR kepala: 1,97 W/kg
SAR tubuh: 2,95 W/kg
iQOO 11 Pro
SAR kepala: 1,95 W/kg
SAR tubuh: 2,91 W/kg
ZTE Nubia Red Magic 8 Pro+
SAR kepala: 1,94 W/kg
SAR tubuh: 2,89 W/kg
Vivo X90 Pro+
SAR kepala: 1,92 W/kg
SAR tubuh: 2,87 W/kg
Meizu 20 Pro
SAR kepala: 1,91 W/kg
SAR tubuh: 2,85 W/kg
Redmi K60 Pro
SAR kepala: 1,89 W/kg
SAR tubuh: 2,82 W/kg
Motorola Edge 30
SAR kepala: 1,84 W/kg
SAR tubuh: 2,75 W/kg
OnePlus 11
SAR kepala: 1,83 W/kg
SAR tubuh: 2,75 W/kg
Penting untuk dipahami bahwa angka SAR yang tertera dari produsen ponsel biasanya merupakan hasil pengujian dalam kondisi ekstrem, alias skenario terburuk. Dalam praktik sehari-hari, ada berbagai faktor yang membuat tingkat paparan radiasi sebenarnya bisa jauh lebih rendah dibandingkan hasil laboratorium.