IKNPOS.ID – Dalam beberapa tahun terakhir, decentralized finance (DeFi) menjelma jadi ekosistem finansial masa depan.
Dengan menawarkan kebebasan tanpa perantara dan kontrol penuh atas aset kripto, tak heran banyak orang terutama anak muda dan investor digital berbondong-bondong terjun ke dunia DeFi.
Tapi, di balik peluang besar itu, ada juga risiko besar yang mengintai.
Menurut data dari DeFiLlama.com, kerugian akibat peretasan di ekosistem DeFi sudah mencapai lebih dari Rp78 miliar.
Mulai dari smart contract yang dieksploitasi, bocornya private key, hingga izin akses smart contract yang tidak dicabut semuanya bisa jadi celah bagi hacker untuk menguras isi wallet kamu.
Agar kamu tidak menjadi korban berikutnya, yuk simak 3 tips penting menjaga keamanan wallet dan aset kripto di dunia DeFi:
1. Hati-Hati Serangan Phishing: Jangan Asal Klik Link!
Phishing adalah teknik klasik tapi masih jadi senjata utama para scammer. Biasanya mereka menyamar sebagai platform DeFi terkenal atau event airdrop palsu, lalu mengirimkan link ke grup Telegram, Twitter, atau bahkan email. Saat kamu klik dan melakukan sign transaksi, bisa-bisa akses ke wallet kamu diambil alih!
Tips Aman:
-
Selalu cek URL situs yang kamu kunjungi. Jangan terkecoh dengan nama domain yang mirip.
-
Hindari login dari link yang disebar secara massal.
-
Gunakan fitur bookmark untuk menyimpan situs-situs DeFi yang sering kamu pakai.
2. Lindungi Private Key dan Seed Phrase, Jangan Pernah Bagikan!
Aturan emas dalam dunia kripto: “Siapa yang pegang private key, dialah yang punya aset.” Artinya, jika private key atau seed phrase kamu jatuh ke tangan orang lain, habislah aset kamu.
Banyak penipuan mengatasnamakan verifikasi atau upgrade fitur, padahal itu jebakan untuk minta seed phrase.
Tips Aman:
-
Simpan seed phrase secara offline, misalnya tulis di kertas dan letakkan di tempat aman.
-
Jangan pernah masukkan seed phrase ke situs mana pun, kecuali saat restore wallet resmi.
-
Gunakan password manager terenkripsi untuk menyimpan info penting.
3. Revoke Access Smart Contract yang Sudah Tidak Dipakai
Saat kamu menggunakan DApps seperti Uniswap atau PancakeSwap, biasanya kamu harus memberikan izin (approval) kepada smart contract agar bisa mengakses token tertentu.
Sayangnya, banyak yang lupa kalau izin ini tetap aktif walau kamu sudah disconnect dari aplikasi tersebut.
Bayangkan kalau smart contract itu ternyata mengandung celah keamanan—aset kamu bisa terkuras!
Solusinya: lakukan revoke access!
Berikut 3 tools populer untuk revoke access smart contract DeFi: