Sementara itu, Trust Wallet menambahkan bahwa mereka akan terus meningkatkan sistem keamanan dan deteksi terhadap token berbahaya. Namun, mereka menekankan bahwa keamanan utama tetap berada di tangan pengguna, terutama dalam hal memverifikasi situs web dan kontrak token sebelum melakukan tindakan apa pun.
Kerugian Jutaan Dolar
Menurut data dari beberapa analis keamanan blockchain seperti PeckShield dan SlowMist, serangan phishing semacam ini telah menyebabkan kerugian hingga jutaan dolar dalam beberapa bulan terakhir. Dan ini belum termasuk kasus-kasus yang tidak dilaporkan oleh pengguna karena malu atau kurang pemahaman.
Salah satu laporan menyebutkan seorang pengguna kehilangan setara 80 ribu dolar AS setelah mencoba menukarkan token airdrop yang diklaim berasal dari proyek DeFi besar. Dalam hitungan detik setelah memberikan izin akses, seluruh isi dompetnya lenyap.
Mengapa Serangan Semacam Ini Efektif?
Ada beberapa alasan mengapa serangan phishing melalui airdrop terus memakan korban, bahkan di kalangan pengguna berpengalaman. Pertama, banyak dari mereka terbiasa dengan konsep airdrop sebagai promosi sah dari proyek kripto. Kedua, desain situs phishing dan token palsu kini semakin meyakinkan. Ketiga, keserakahan dan rasa penasaran tetap menjadi celah utama yang dimanfaatkan oleh penjahat.
Pengguna sering tergoda oleh harapan instan, mendapat token gratis yang konon nilainya bisa naik drastis, tanpa memverifikasi asal-usulnya. Kombinasi ini menciptakan lingkungan ideal bagi pelaku kejahatan untuk menyebarkan perangkap digital mereka.
Tips Melindungi Dompet Kripto
Beberapa langkah dasar bisa mencegah Anda menjadi korban. Hindari mengklik tautan dari sumber yang tidak dikenal. Jangan pernah memberikan akses dompet ke situs yang mencurigakan. Selalu verifikasi kontrak token melalui layanan seperti Etherscan atau BscScan sebelum melakukan interaksi.
Jika memungkinkan, gunakan dompet berbeda untuk menerima airdrop dan lindungi dompet utama Anda dengan cold wallet yang tidak terkoneksi langsung ke internet.