Perusahaan Nasdaq lain, SharpLink Gaming, misalnya, tercatat mengakumulasi lebih dari 206.000 ETH hanya dalam sepuluh hari terakhir, melalui dompet yang terhubung ke Kraken dan FalconX.
Ini adalah bukti nyata investor institusional semakin serius dalam menjadikan ETH sebagai bagian integral dari portofolio investasi mereka.
Dengan masuknya likuiditas raksasa seperti ini, Ethereum tidak lagi hanya dipandang sebagai aset digital semata.
Tetapi mulai diposisikan sebagai bagian dari lanskap investasi tradisional, sejajar dengan saham, emas, dan obligasi.
Langkah akumulasi keluarga Trump dan perusahaan publik lainnya menunjukkan maturitas pasar Ethereum, serta menandakan kepercayaan yang tumbuh kuat terhadap masa depan ETH di tengah spekulasi ETF spot yang semakin menguat.
Investasi dengan Profil Risiko Mainstream
Jika tren akumulasi institusional ini berlanjut, Ethereum bisa menjadi episentrum baru bagi investor ritel dan institusi.
Keunggulan ini bukan hanya karena teknologi inovatifnya, tetapi juga karena profil risikonya yang kini mulai disejajarkan dengan aset mainstream lainnya.
Kepercayaan dari pemain besar seperti WLF dan SharpLink Gaming menegaskan bahwa Ethereum memiliki fondasi yang kuat untuk pertumbuhan berkelanjutan.
Data Utama Kepemilikan WLF:
- Total ETH: 70.143 ETH, hasil akumulasi sejak November 2024 hingga Juli 2025.
- Keuntungan belum direalisasi: Dengan rata-rata beli di $3.249 dan harga saat ini $3.777, portofolio WLF mencatat paper gain sekitar $38,65 juta.
Langkah berani keluarga Trump untuk mengakumulasi Ethereum dalam jumlah masif adalah validasi penting bagi seluruh ekosistem aset digital.
Kripto, khususnya ETH, semakin diterima sebagai instrumen investasi yang sah dan menguntungkan oleh pemain-pemain besar di ranah keuangan tradisional. Dengan minat institusional yang terus meningkat dan potensi ETF spot yang kian nyata, masa depan Ethereum terlihat sangat cerah.
Ini adalah waktu yang penuh peluang dan optimisme bagi semua investor yang ingin menjadi bagian dari revolusi keuangan ini.
Terverifikasi Dewan Pers