IKNPOS.ID – Pi Network menutup bulan Juni dengan catatan mengecewakan. Harga token PI mencapai titik terendah sejak pertama kali terdaftar di bursa. Padahal, awal Juli sempat diwarnai kabar positif.
Sayangnya, hal itu belum cukup untuk menahan para pengguna yang disebut Pioneer dari terus mengirim token mereka ke bursa sentral (CEX), yang justru memperparah tekanan jual.
Menurut laporan BeInCrypto, jumlah token PI yang tersimpan di bursa terus meningkat selama lima bulan terakhir. Pada Maret lalu, jumlahnya sekitar 263 juta token. Kini, sudah menembus 370 juta naik lebih dari 40%.
Padahal, pada Mei lalu, pendiri Pi Network, Nicolas Kokkalis, sempat tampil di depan publik, yang cukup jarang terjadi. Kemunculannya sempat membangkitkan optimisme dan membuat banyak pengguna menahan token mereka, sehingga jumlah Pi di bursa sempat menurun tajam.
Namun, suasana kembali berubah pada Juni. Ketegangan geopolitik yang meningkat membuat sentimen pasar memburuk. Alhasil, tren pengiriman token ke bursa kembali terjadi. Investor bernama Moon Jeff mencatat bahwa hanya dalam dua hari terakhir, sekitar 8 juta PI telah dikirim ke bursa.
Jutaan Token Siap Dibuka, Harga Turun Lagi
Data dari PiScan menunjukkan bahwa pada bulan Juli ini, akan ada 232,9 juta token PI yang siap dilepas ke pasar. Kondisi ini membuat tekanan jual makin besar. Dalam sepekan pertama Juli, harga Pi turun 9% dari $0,51 menjadi $0,46. BeInCrypto bahkan memperkirakan harga bisa terus turun hingga menyentuh $0,40.
Padahal sejak perayaan Pi2Day, tim inti Pi Network telah meluncurkan beberapa pembaruan penting, seperti Pi App Studio dan fitur staking baru. Pembaruan lainnya meliputi sinkronisasi KYC, aplikasi desktop, dan alat pengelolaan akun.
Meskipun berbagai pembaruan tersebut dirilis di awal Juli, banyak Pioneer yang tetap skeptis. Mereka kecewa karena harga sering kali turun justru setelah pembaruan diumumkan. Hal ini memicu rasa frustrasi di kalangan komunitas, yang terlihat dari semakin banyaknya token PI yang dikirim ke bursa untuk dijual.