IKNPOS.ID – Polda Metro Jaya berhasil membongkar jaringan pemalsuan uang yang beroperasi lintas daerah, dengan barang bukti berupa uang palsu dalam bentuk Dolar AS dan Rupiah senilai ratusan juta rupiah. Kasus ini terungkap setelah terjadi transaksi mencurigakan di sebuah warung bakmi di kawasan Tebet, Jakarta Selatan.
Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Abdul Rahim, menjelaskan bahwa pengungkapan ini bermula dari laporan adanya transaksi uang palsu yang dilakukan pada Selasa, 22 Juli 2025, sekitar pukul 17.42 WIB di Jl. KH Abdullah Syafei, Manggarai Selatan, Tebet.
“Anggota opsnal unit 4 Subdit Jatanras segera melakukan penyelidikan dan berhasil mengidentifikasi dua pelaku berinisial S dan ABF,” ujar Abdul Rahim dalam konferensi pers pada Jumat, 25 Juli 2025.
Pada hari yang sama, sekitar pukul 17.37 WIB, pelaku ABF kedapatan membawa uang palsu berupa 560 lembar pecahan USD 100. Ia bertemu dengan pelaku S untuk melakukan transaksi. Keduanya langsung diamankan oleh petugas.
Hasil interogasi teruangkap uang palsu tersebut berasal dari pelaku lain berinisial F, yang menyerahkan kepada ABF untuk dijual melalui perantara S.
Tak butuh waktu lama, tim Jatanras kemudian bergerak cepat dan berhasil menangkap pelaku F di Jl. Cikaso, Bandung, pada Rabu, 23 Juli 2025 pukul 05.00 WIB.
“Dari hasil penggeledahan di rumah F, kami menemukan kembali uang palsu rupiah pecahan Rp100 ribu senilai total Rp300 juta,” ungkapnya.
Saat ini penyidik masih melakukan pendalaman untuk mengetahui kemungkinan ada pelaku lain, serta jaringan distribusi uang palsu.
Pihak kepolisian mengimbau masyarakat untuk lebih waspada dalam melakukan transaksi tunai, terutama terhadap uang asing, serta segera melapor apabila menemukan ciri-ciri uang yang mencurigakan.
Kasus ini menjadi peringatan serius terhadap peredaran uang palsu yang meresahkan masyarakat. Selain berdampak pada ekonomi mikro, pemalsuan uang juga termasuk dalam tindak pidana berat yang diatur dalam KUHP dan Undang-Undang Mata Uang.
Polda Metro Jaya menegaskan komitmennya untuk terus memberantas segala bentuk kejahatan ekonomi, termasuk pemalsuan uang, demi menjaga stabilitas dan kepercayaan publik.(Rafi Adhi/Disway.id)