IKNPOS.ID – Harga SHIB menunjukkan tren negatif sepanjang pekan ini. Dalam tujuh hari terakhir, harga SHIB terkoreksi hingga 13,38 persen dan kini diperdagangkan di angka $0.00001313. Koreksi ini cukup dalam dan mengundang perhatian analis maupun investor yang mencermati pergerakan memecoin besar seperti Shiba Inu.
Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan trader ritel maupun institusi. Apakah penurunan ini sekadar koreksi teknikal, atau justru awal dari tren bearish jangka menengah?
Lonjakan Volume, Tapi Harga Tetap Turun
Menariknya, volume perdagangan SHIB justru melonjak tajam. Dalam 24 jam terakhir, volume menyentuh $203,81 juta, naik sekitar 24,75 persen. Meski begitu, kenaikan ini belum mampu mengangkat harga SHIB kembali ke level seminggu sebelumnya.
Rasio volume terhadap market cap (Vol/Mkt Cap) yang mencapai 2,63 persen mencerminkan tingginya aktivitas jual beli. Namun, tekanan jual masih lebih dominan, yang membuat harga terus melemah meski transaksi meningkat.
Faktor Utama Penurunan Harga SHIB Minggu Ini
1. Minim Katalis Fundamental
Tidak ada kabar besar dari tim pengembang Shiba Inu yang bisa memicu kenaikan harga. Absennya update proyek atau kolaborasi baru membuat antusiasme pasar mendingin secara alami.
2. Rotasi Modal ke Altcoin Fundamental
Sebagian besar investor cenderung mengalihkan dananya ke proyek dengan utilitas jelas, seperti Ethereum Layer-2 atau token DeFi besar. SHIB, sebagai memecoin, kalah pamor dalam rotasi ini.
3. Aksi Whale dan Potensi Distribusi
Beberapa whale diketahui melakukan transfer token dalam jumlah besar ke bursa. Ini menimbulkan spekulasi bahwa mereka sedang merealisasikan profit, yang menciptakan tekanan tambahan di pasar.
4. Dominasi Sentimen Makro
Pasar kripto global masih dibayangi ketidakpastian terkait suku bunga dan data ekonomi AS. Dalam kondisi seperti ini, aset spekulatif seperti SHIB biasanya menjadi korban pertama.
5. Koreksi dari Lonjakan Sebelumnya
Sebelum turun, harga SHIB sempat naik karena ekspektasi terhadap perkembangan Shibarium. Penurunan saat ini mungkin bagian dari penyesuaian alami setelah fase overbought.