Membangun Ekosistem Digital Sendiri
Di tengah tantangan, Pi Network terus berinovasi. Pada perayaan Pi2Day (28 Juni 2025) lalu, mereka meluncurkan dua fitur penting:
Pi App Studio – Platform no-code berbasis AI yang memungkinkan siapa pun membangun aplikasi di atas jaringan Pi.
Ecosystem Directory Staking Mendorong keterlibatan komunitas dan pengembangan aplikasi terdesentralisasi (dApps).
Langkah ini menandai upaya Pi untuk membangun ekosistem yang mandiri, tidak hanya sebagai koin, tapi sebagai platform digital ekonomi tersendiri.
Jika strategi ini berhasil, maka Pi bisa menjadi lebih dari sekadar alat tukar digital ia bisa menjadi rumah bagi aplikasi keuangan, hiburan, hingga edukasi yang semuanya berbasis blockchain ringan.
Namun Masih Banyak PR: Sentralisasi dan KYC Masih Bermasalah
Meski roadmap Pi Network terdengar menjanjikan, realitanya masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Beberapa di antaranya adalah:
Sentralisasi tinggi, di mana 100 pemilik teratas menguasai 96,37% dari total suplai Pi Coin (data BscScan).
Verifikasi KYC yang lambat, membuat jutaan pengguna belum bisa mengakses koin mereka sepenuhnya.
Aktivitas on-chain yang rendah, menunjukkan rendahnya utilitas di luar lingkungan komunitas.
Tanpa penyelesaian atas isu-isu tersebut, maka ambisi Pi untuk bersaing dengan stablecoin seperti USD1, USDT, dan USDC masih jauh dari kenyataan.