IKNPOS.ID – Dalam dunia crypto yang penuh fluktuasi, stablecoin kini makin jadi primadona para penggunanya di pasaran.
Dengan harga yang cenderung stabil dan dukungan dari aset dunia nyata seperti dolar AS atau emas, stablecoin dianggap sebagai pelarian aman (safe haven) di tengah naik-turunnya nilai kripto lain.
Tapi di balik itu, muncul satu pertanyaan besar, apakah stablecoin menghambat mimpi Pi Network untuk jadi mata uang digital global?
Sebagian komunitas Pi Network mulai angkat suara, mereka khawatir popularitas stablecoin yang terus naik, justru bisa meredam potensi Pi Coin sebagai alat tukar masa depan.
Padahal, misi utama Pi sejak awal adalah menghadirkan solusi transaksi global yang mudah, cepat, dan bisa diakses hanya lewat smartphone.
Namun jalan Pi Coin menuju adopsi global memang belum mulus, tantangan besar datang dari sisi regulasi, minimnya listing di bursa kripto besar, serta masih terbatasnya penggunaan nyata di masyarakat.
Sementara itu, stablecoin seperti USDT, USDC, atau BUSD sudah punya pijakan kuat, baik secara teknis maupun kepercayaan publik.
Kalau Pi Coin ingin tetap relevan, kuncinya ada di dua hal, peningkatan utilitas di dunia nyata dan pembangunan ekosistem yang kuat.
Artinya pengguna harus bisa pakai Pi untuk hal-hal praktis, mulai dari belanja, bayar jasa, hingga transaksi harian.
Di tengah persaingan dengan stablecoin yang makin dominan, masa depan Pi Network masih jadi tanda tanya.
Tapi satu hal yang pasti, siapa pun yang bisa gabungkan stabilitas dan kemudahan akses, bakal punya peluang besar jadi pemain utama di era keuangan digital selanjutnya.