IKNPOS.ID – Harga PI Network bertahan di kisaran US$0,47 selama empat hari terakhir. Kondisi ini mencerminkan ketegangan antara pelaku pasar yang masih berhati-hati menentukan arah, apakah harga akan menyentuh titik terendah sepanjang masa atau justru berbalik naik.
Selama beberapa hari terakhir, pasar menunjukkan sinyal konsolidasi. Pergerakan harga yang stagnan dalam rentang sempit menandakan bahwa investor dan trader tengah menahan diri sambil menanti pemicu yang bisa menggerakkan harga lebih signifikan.
Berdasarkan grafik harian PI/USD, terlihat jelas bahwa pertarungan antara tekanan jual (bear) dan tekanan beli (bull) tengah berlangsung intens.
Sejak hari Selasa, token ini menghadapi resistensi di US$0,50 dan menemukan dukungan di US$0,47, menciptakan pola sideways yang menandakan kondisi pasar netral.
Indikator Teknis Isyaratkan Volatilitas Mereda
Salah satu indikator teknikal utama, Relative Strength Index (RSI), mencerminkan kondisi pasar yang lesu.
Saat ini RSI berada di level 35,93, mengindikasikan bahwa pelaku pasar belum menunjukkan minat kuat untuk mendorong harga ke arah tertentu.
Tak hanya itu, Average True Range (ATR) juga memperlihatkan penurunan ke level 0,048, turun sebesar 12% sejak hari Selasa. Ini mengonfirmasi bahwa volatilitas harga PI kian menyempit, dan pasar kehilangan momentum jangka pendek.
Penurunan ATR biasanya menjadi pertanda bahwa pergerakan besar kemungkinan akan terjadi dalam waktu dekat, entah itu lonjakan harga atau penurunan drastis.
Pasar Menuju Titik Kritis: Breakout atau Breakdown?
Dengan volatilitas yang menurun dan ketidakpastian masih menyelimuti, pasar PI Network berada dalam fase kritis.
Jika tekanan jual kembali mendominasi dan level support US$0,47 ditembus, maka harga berpotensi anjlok hingga US$0,40, menyentuh titik terendah sepanjang masa.
Namun sebaliknya, jika tekanan beli menguat dan mampu menembus resistensi US$0,50, peluang menuju level psikologis berikutnya di sekitar US$0,57 terbuka lebar.