IKNPOS.ID- Misteri identitas di balik pencipta Bitcoin kembali menjadi sorotan. Kali ini, bukan sekadar teori di forum daring atau perdebatan antar kriptografer, namun dari sebuah dokumenter baru dari HBO berjudul ‘Money Electric: The Bitcoin Mystery’. Dokumen ini mencoba menguak siapa sebenarnya sosok legendaris di balik nama Satoshi Nakamoto.
Kehadiran dokumenter ini sontak membuat geger komunitas kripto global. Pasalnya, hingga hari ini, tak ada satupun pihak yang bisa membuktikan siapa pencipta asli Bitcoin. Namun film produksi Hyrax Films bersama HyperObject Industries dan Hello Pictures, dengan sutradara Cullen Hoback, menyajikan sudut pandang dan bukti baru yang berpotensi menggoyang narasi lama.
Melalui narasi penuh investigasi dan wawancara eksklusif, Hoback membawa penonton melintasi berbagai penjuru dunia, menyusuri jejak digital dan sejarah kelam yang selama ini tersembunyi di balik Bitcoin. Ia berbincang dengan tokoh-tokoh utama dunia kriptografi dan memperlihatkan petunjuk yang sebelumnya belum pernah diungkap ke publik.
Jejak Awal Bitcoin
Sebagaimana dikutip dari Cointelegraph, Bitcoin pertama kali lahir pada 3 Januari 2009 saat Satoshi menambang blok pertama atau Genesis Block. Sebelumnya, pada 31 Oktober 2008, ia telah membagikan whitepaper berjudul ‘Bitcoin: A Peer-to-Peer Electronic Cash System’ melalui sebuah milis kriptografi.
Dalam makalah itu, Satoshi menjelaskan visinya menciptakan sistem uang elektronik yang desentralistik, di mana transaksi tidak memerlukan lembaga keuangan sebagai perantara. Sebuah sistem baru yang mengedepankan transparansi dan keamanan melalui teknologi blockchain.
“Versi uang elektronik yang sepenuhnya peer-to-peer… memungkinkan pembayaran online dikirim langsung dari satu pihak ke pihak lain tanpa melalui lembaga keuangan atau perantara apa pun.
Meski sudah lama menghilang dari radar, jejak digital Satoshi masih hidup. Diperkirakan, ia memiliki antara 750 ribu hingga 1,1 juta Bitcoin, dengan satu alamat paling terkenal adalah Genesis Address yang berisi 50 BTC dan tidak bisa dibelanjakan.