“Kejagung sedang mencari informasi transaksi antara Kemendikbud dan Google. Targetnya untuk menentukan siapa pihak paling bertanggung jawab sebagai tersangka. Sebab ada kerugian negara,” jelas Abdul Fickar.
Menurutnya, semua pihak yang mengetahui peristiwa ini wajib diperiksa. Termasuk dari internal Kemendikbud, Google, maupun pihak lain.
5 Fakta yang Bikin Publik Geram
1. Anggaran Rp 9,9 Triliun untuk Laptop Tak Layak Pakai
Proyek “Digitalisasi Sekolah” diguyur dana Rp 9,9 triliun dari APBN dan DAK, tapi hasilnya mengecewakan. Chromebook yang didistribusikan ke sekolah-sekolah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar) justru tak bisa dipakai karena:
Spesifikasi rendah: Hanya 4GB RAM, penyimpanan 32GB, dan bergantung pada internet.
Jaringan tak mendukung: 70% sekolah penerima belum punya akses WiFi stabil.
Uji coba gagal sejak 2019: Tapi dipaksakan lewat Permendikbud No. 5/2021!
2. Modus Mark-Up Harga hingga 300%!
Investigasi ICW menemukan harga per unit Chromebook di e-katalog Rp 8,5 juta. Padahal harga pasaran Rp 2,5 juta. Terdapat 1,1 juta unit yang dibeli. Artinya potensi kerugian negara mencapai Rp 6,6 Triliun.
3. Google & 6 Vendor Lokal yang Diperiksa Kejagung
Google: Diperiksa karena diduga dan dicurigai memengaruhi spesifikasi OS Chrome OS lewat lobi-lobi intensif.
Vendor Laptop: PT Zyrex, Axioo, Advan, Evercoss, dan TSMID diduga dapat proyek tanpa lelang transparan.
4. Pejabat/Staf Internal yang Diduga Terlibat
Nadiem Makarim: Sebagai pengguna anggaran, ia tak bisa lepas dari tanggung jawab.
Fiona Handayani (Stafsus Nadiem): Diduga jadi “penghubung” dengan vendor.
PPK Kemendikbud: Menyetujui kontrak tanpa kajian mendalam.
5. Dana BOS & DAK yang Disalahgunakan
Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan DAK Fisik dialihkan untuk proyek ini, meski melanggar Perpres No. 123/2020. Padahal, seharusnya dana itu untuk rehab sekolah dan tunjangan guru.
Hingga berita ini diturunkan pihak-pihak yang diduga terlibat belum bersedia berkomentar.
Tim redaksi Disway sudah berusaha mengonfirmasi siapa yang memberi perintah untuk mengubah spesifikasi laptop yang awalnya Windows menjadi unit Chromebook kepada Humas Kemendikbudristek. Namun Disway.id justru seperti dipingpong.