Samsung memang tercatat sebagai pelopor ponsel lipat sejak peluncuran Galaxy Fold generasi pertama pada tahun 2019. Namun, seiring waktu, para kompetitor terus menekan pasar dengan desain inovatif dan harga yang kompetitif. Saat ini, bukan hanya Huawei yang menjadi rival, tetapi juga pemain besar lain seperti Google dan Motorola yang gencar mengembangkan perangkat lipat mereka sendiri.
Data industri terbaru menunjukkan bahwa Samsung Electronics masih memimpin pasar ponsel lipat global dengan pangsa 32,9 persen pada tahun 2024, disusul Huawei dengan 23,1 persen dan Motorola yang mengekor dengan 17 persen. Meski masih unggul, angka tersebut menandakan adanya penyusutan dominasi yang harus diantisipasi dengan strategi baru.
Galaxy Z Fold 7 dan Flip 7 Diperkuat Fitur AI
Di tengah persaingan yang semakin kompleks, Samsung tak tinggal diam. Perusahaan terus mengembangkan lini flagship mereka dengan peningkatan signifikan, termasuk pada model terbaru Galaxy Z Fold 7 dan Flip 7. Performa kedua perangkat ini kini ditingkatkan secara signifikan, khususnya dalam pemanfaatan kecerdasan buatan (AI).
Bahkan, fitur AI pada Fold 7 dan Flip 7 disebut-sebut sudah hampir setara dengan ponsel flagship Galaxy model konvensional yang berbentuk batang. Hal ini memperlihatkan bahwa Samsung tak hanya fokus pada desain dan layar, tetapi juga serius dalam mengintegrasikan teknologi masa depan ke dalam perangkat genggam.
Menurut laporan Yonhap yang disiarkan Kamis (10/7), langkah ini menjadi bagian dari strategi Samsung untuk mempertahankan dominasinya di tengah perubahan tren konsumen dan tekanan dari kompetitor.
Menanti Gebrakan Resmi di Akhir Tahun
Peluncuran resmi ponsel lipat tiga layar Samsung diprediksi bakal menjadi salah satu momen paling dinantikan di industri teknologi tahun ini. Selain akan memperluas ekosistem perangkat Galaxy, ponsel ini juga berpotensi mendefinisikan ulang bagaimana masyarakat memandang dan menggunakan ponsel pintar.
Dengan rencana peluncuran di penghujung tahun dan bocoran-bocoran yang mulai mengemuka, publik dan pengamat industri kini menaruh harapan tinggi pada inovasi terbaru dari Samsung. Apakah perangkat ini akan kembali mengukuhkan dominasi Samsung? Atau justru membuka celah persaingan baru yang lebih menantang?