IKNPOS.ID – Segmen midrange kembali memanas di 2025. Dua raksasa teknologi, Samsung dan Xiaomi, sama-sama meluncurkan produk unggulan mereka di kelas menengah: Samsung Galaxy A55 dan Redmi Note 13 Pro 5G.
Keduanya hadir dengan harga yang relatif bersaing, desain yang kekinian, serta spesifikasi yang cukup impresif untuk kebutuhan harian hingga gaming ringan. Tapi di antara keduanya, siapa yang lebih layak dibeli?
Desain dan Layar: Beda Gaya, Sama Nyaman
Samsung A55 mengusung desain minimalis khas Galaxy, dengan bodi berbahan metal frame dan bagian belakang kaca Gorilla Glass Victus+. Tampilannya terlihat elegan dan lebih premium dibandingkan pendahulunya. Layar Super AMOLED berukuran 6,6 inci menawarkan refresh rate 120Hz dan kecerahan hingga 1.000 nits, membuatnya nyaman untuk penggunaan di luar ruangan.
Sementara itu, Redmi Note 13 Pro 5G hadir dengan desain yang lebih berani dan mengotak, dilapisi kaca di bagian depan dan belakang. Layar AMOLED 6,67 inci-nya juga mendukung refresh rate 120Hz dan memiliki resolusi 1.5K (2712×1220 piksel), membuatnya sedikit lebih tajam di atas kertas. Untuk yang menyukai layar lebih besar dan detail, Redmi sedikit unggul di sisi tampilan.
Performa dan Chipset: Snapdragon Jadi Andalan
Samsung A55 ditenagai chipset Exynos 1480 buatan Samsung sendiri. Performanya cukup stabil untuk multitasking dan gaming ringan, berkat dukungan GPU Xclipse 530 berbasis AMD. Namun, performa mentahnya masih kalah dibandingkan Redmi Note 13 Pro 5G yang menggunakan Snapdragon 7s Gen 2—chipset terbaru dari Qualcomm yang memberikan efisiensi daya dan performa yang lebih solid.
Di pengujian harian, keduanya sanggup menjalankan aplikasi dengan lancar, termasuk media sosial, streaming, dan game populer seperti Mobile Legends atau PUBG Mobile. Namun, bagi pengguna yang lebih mengutamakan kecepatan dan kestabilan saat bermain game, Redmi memiliki sedikit keunggulan.
Kamera: Kualitas Versus Angka
Redmi Note 13 Pro 5G membawa kamera utama 200MP dengan sensor ISOCELL HP3. Angka ini terdengar bombastis, dan memang dalam kondisi cahaya terang, hasil fotonya tajam dan penuh detail. Namun, dalam kondisi low light, hasilnya kadang over-sharpening dan pengolahan software-nya masih terasa agresif.