IKNPOS.ID — Dunia kripto kembali dihebohkan oleh ramalan panas dari Max Keiser, sosok flamboyan yang dikenal sebagai evangelis Bitcoin dan Ketua Volcano Energy. Dalam pernyataannya baru-baru ini, Keiser menyebut bahwa harga Bitcoin bisa meroket hingga USD 220.000 atau sekitar Rp3,56 miliar pada tahun 2025.
Tak hanya sekadar lempar angka, Keiser tampaknya ingin menegaskan kembali klaim yang sudah ia gaungkan sejak lama. “Saya telah membuat prediksi harga Bitcoin enam digit setidaknya sejak tahun 2021,” ujarnya, dikutip dari Coinmarketcap, Sabut 13 Juli 2025.
Dengan ucapan itu, Keiser bukan sekadar meramal, melainkan mengukuhkan posisinya sebagai salah satu pemegang keyakinan paling teguh terhadap masa depan Bitcoin.
Stok Bitcoin Kian Menipis, Harga Siap Meledak?
Menurut Keiser, faktor utama yang mendorong harga menuju langit adalah krisis pasokan. Ia menyoroti derasnya arus keluar Bitcoin dari bursa-bursa kripto sebagai tanda bahwa aset digital ini semakin sulit didapatkan di pasar terbuka.
Kondisi ini, menurut Keiser, bisa menjadi pemicu utama lonjakan harga, apalagi jika permintaan terus tumbuh. Kombinasi pasokan super langka dan minat beli yang masih tinggi sering dianggap sebagai resep klasik ledakan harga dalam pasar keuangan.
Ramalan Berani, Tapi Tak Lepas dari Kritik
Seperti biasa, prediksi Keiser tidak lepas dari respons pro-kontra. Pendukungnya menganggap angka USD 220.000 bukanlah mimpi di siang bolong, mengingat faktor pasokan dan tren adopsi institusional yang makin menguat.
Namun, tak sedikit yang bersikap waspada. Beberapa analis mengingatkan bahwa volatilitas Bitcoin masih sangat tinggi, dan target ambisius seperti itu bisa saja meleset jauh dari kenyataan — seperti beberapa prediksi Keiser sebelumnya.
Faktor Makro dan Teknologi Jadi Katalis
Bukan hanya soal pasokan. Para analis mencatat bahwa harga Bitcoin juga dipengaruhi oleh siklus halving, situasi geopolitik global, serta perkembangan kebijakan regulasi di berbagai negara.
Selain itu, terus meningkatnya adopsi oleh institusi besar serta inovasi teknologi blockchain menjadi pendorong tambahan yang tak bisa diabaikan. Meskipun pasar kripto sempat diguncang fluktuasi hebat, data menunjukkan bahwa minat investor belum surut.