IKNPOS.D – Segmen hatcback elektrik vehicle (EV) dipastikan bakal kian ramai dengan kehadiran AION UT yang bakal resmi mengaspal pada ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025.
Kendaraan ini akan menantang lawan-lawan yang sudah lebih dahulu eksis di pasar hatbcback EV, seperti BYD Dolphin, GWM Ora hingga Wuling Cloud dan juga Neta V II.
Di Indonesia, kendaraan ini bakal hadir dalam dua varian, yakni Standar dan juga Premium. Product Expert GAC AION Indonesia Iqbal Taufiqurrahman mengatakan, terdapat beberapa perbedaan yang dimiliki keduanya.
“Perbedaannya, yang pertama pasti baterainya beda, 60 kWh (Preimuim) dan 44 kWh (Standar). Terus yang kedua motor listriknya juga beda, dari yang Premium itu 150 kW dan yang Standar 100 kW,” kata Iqbal, Senin, 30 Juni 2025.
Perbedaan lainnya yang juga bakal tersaji antara Standar dan juga Premium adalah penggunaan velg pada keduanya. Untuk Standar akan menggunakan ring 16 inci dan Premium akan memakai ring 17.
Jika dilihat, kendaraan ini hadir dengan desain yang menggabungkan sisi klasik dan juga modern. AION UT hadir dengan dimensi 4270x1850x1575 dengan jarak sumbu roda mencapai 2750. Dengan dimensi yang dihadirkan, kendaraan ini diklaim dapat melibas berbagai kondisi jalur yang ada di Indonesia.
Pihaknya juga menuturkan bahwa hadirnya kendaraan ini juga untuk menjawab keinginan dari konsumen tanah air yang sudah banyak beralih ke kendaraan listrik.
“Sekarang juga trennya masyarakat lagi beralih dari ICE ke EV. Oleh kerana itu, kita, AION Indonesia, membaca itu sebagai keresahan yang perlu kita jawab dan pada akhirnya kita bawa Aion UT ke Indonesia dengan harapan bisa menjawab keresahan-keresahan masyarakat tersebut,” ujar dia.
Tidak hanya itu saja, kendaraan ini juga dikabarkan akan memiliki harga yang cukup terjangkau sehingga hadirnya mobil ini juga bakal menjawab kendaraan yang listrik yang memiliki stigma mahal bakal terhapus dengan hadirnya UT di Indonesia.
“Jadi sudah tidak perlu lagi berfikiran bahwa mobil listrik pasti mahal. Kita ingin menghapuskan stigma-stigma negatif itu,” ucap dia.