IKNPOS.ID – Dunia kripto kembali dihebohkan. Pi Network, proyek blockchain yang sempat dielu-elukan karena konsep mobile mining-nya yang inovatif, kini sedang berada di titik paling kritis.
Sementara Bitcoin terus mencetak rekor dan hampir menyentuh all-time high, harga Pi Coin justru meluncur turun mendekati titik terendah sepanjang sejarah.
Menurut laporan dari CoinTribune.com, harga Pi Network kini berada di level $0,499, hanya sekitar 20% di atas harga dasar yang tercatat sebelumnya yaitu $0,400.
Dengan kondisi pasar kripto yang tengah bullish, hal ini tentu mengundang banyak tanya: Kenapa Pi justru melemah ketika kripto lain naik?
Kondisi Teknikal Pi Network: Lampu Merah Menyala
Secara teknikal, sinyal dari indikator Chaikin Money Flow (CMF) menunjukkan peringatan keras. CMF adalah indikator untuk melihat tekanan beli dan jual dalam pasar. Saat ini, CMF Pi Coin nyaris menyentuh angka nol, bahkan mengarah ke zona negatif.
Apa artinya?
Ini pertanda bahwa aliran modal keluar dari Pi Network lebih besar daripada masuknya. Dengan kata lain, kepercayaan investor terhadap Pi semakin memudar.
Data teknikal penting:
Indikator CMF: Menuju angka nol → sinyal keluarnya modal besar
Resistance krusial: $0,518 → harga harus tembus ke atas level ini untuk sinyal balik arah
Pi Network Gagal Ikut Rally Saat Bitcoin Meroket
Di sisi lain, Bitcoin sedang menikmati musim semi. Didorong oleh aliran dana institusi, ETF spot yang disetujui, serta kepercayaan makroekonomi, BTC hampir mencetak rekor tertinggi baru. Namun, Pi Network malah tertinggal, tidak ikut menikmati euforia pasar.
Menurut data statistik, korelasi harga antara Pi Network dan Bitcoin kini anjlok ke angka 0,07. Ini adalah angka nyaris nol artinya tidak ada hubungan signifikan antara pergerakan Pi dan Bitcoin.
Biasanya, di saat pasar bullish seperti sekarang, altcoin yang punya korelasi tinggi dengan Bitcoin akan ikut terangkat. Tapi tidak dengan Pi.
Apa Kata Analis?
Menurut analis kripto Kevin Svenson, “Altcoin yang bergerak searah dengan Bitcoin biasanya menarik lebih banyak modal spekulatif.”
Ketika sebuah koin seperti Pi terlepas dari tren BTC, ia berisiko diabaikan oleh pasar, baik oleh investor ritel maupun institusional.
“Jika altcoin terputus dari Bitcoin saat bull run, ia bisa kehilangan daya tarik di mata trader dan investor,” – Kevin Svenson, crypto strategist.