IKNPOS.ID – Nilai tukar Pi Coin kembali jadi sorotan. Setelah sempat menyentuh puncak tertinggi di $2.98 pada Februari 2025, kini harga Pi terus menurun hingga mendekati titik terendahnya. Per 27 Juli 2025, Pi Coin berada di kisaran $0.4430, hanya terpaut sekitar 10% dari all-time low $0.4012 yang tercatat pada April lalu. Apa sebenarnya arti penurunan tajam ini, dan mengapa fitur-fitur baru seperti Pi Wallet belum mampu mengangkat nilainya?
Harga Anjlok 85% dari Puncaknya: Sinyal Lemah atau Peluang?
Turunnya harga hingga 85.14% dari puncak dalam lima bulan tentu menimbulkan tanda tanya besar. Apalagi Pi Network baru saja merilis fitur penting di dalam Pi Wallet, yang oleh banyak pihak dinilai sebagai upaya memperkuat utilitas dan menghapus stigma proyek ini sebagai scam. Namun sayangnya, pasar tidak merespons positif.
Ini mengindikasikan satu hal: kepercayaan pasar belum sepenuhnya pulih. Fitur bagus saja tidak cukup tanpa momentum yang kuat dan adopsi yang meluas.
Apa Isi Fitur Baru Pi Wallet?
Beberapa minggu terakhir, Pi Wallet meluncurkan sejumlah pembaruan penting:
Dukungan pembayaran dengan kartu dan Apple Pay
Kemudahan membeli Pi Coin dengan metode fiat onboarding
UI/UX baru yang lebih profesional dan intuitif
Integrasi merchant lokal terbatas di beberapa negara
Tujuannya jelas: membuat Pi Wallet bukan sekadar dompet penyimpan koin, tetapi alat pembayaran nyata yang bisa digunakan dalam transaksi sehari-hari. Tim pengembang bahkan menyebut langkah ini sebagai cara untuk “menghapus label scam” dan memperkuat kredibilitas Pi sebagai proyek kripto jangka panjang.
Namun, realitas pasar berkata lain. Harga Pi tetap stagnan bahkan cenderung menurun, padahal fitur-fitur ini seharusnya jadi katalis positif.
Kenapa Fitur Baru Gagal Dorong Harga?
Ada beberapa alasan logis mengapa inovasi tersebut belum berdampak signifikan:
1. Fitur Belum Didukung Ekosistem Besar
Pi Wallet memang berkembang, tetapi merchant yang menerima pembayaran Pi masih sangat terbatas. Tanpa adopsi nyata, fitur baru hanya jadi gimmick teknis.