Ukurannya bisa mencapai hampir 1 meter dan membutuhkan akuarium besar serta sistem filtrasi terbaik. Karena sangat langka, harga seekor Arwana Platinum bisa melebihi harga sebuah mobil.
3. Alligator Gar – Penjaga Sungai yang Menyerupai Buaya
Berbeda dari ikan hias kecil nan mungil, Alligator Gar tampil gagah dan menyeramkan. Bentuk tubuhnya panjang dengan moncong mirip buaya, lengkap dengan deretan gigi tajam yang siap mencabik mangsanya.
Ikan predator ini berasal dari Amerika Utara dan sangat jarang ditemukan di Indonesia.
Meski tampilannya sangar, banyak kolektor menyukai keunikan bentuk dan kekuatan karakter Alligator Gar.
Namun, menurut peraturan pemerintah Indonesia, ikan ini dilarang masuk dan dilepasliarkan karena berisiko mengganggu ekosistem lokal.
4. Ikan Zebra Pleco – Motif Eksotis dari Sungai Amazon
Sesuai namanya, Zebra Pleco dikenal lewat motif garis hitam-putih yang menyerupai zebra. Ikan mungil ini berasal dari Sungai Xingu, Brasil.
Meski ukurannya hanya sekitar 10 cm, pesonanya luar biasa, apalagi karena motif tiap ekor berbeda layaknya sidik jari manusia.
Zebra Pleco sulit diternakkan, dan habitat aslinya kini terancam akibat pembangunan bendungan.
Itu sebabnya, ikan ini semakin langka dan harganya terus meroket. Bagi para kolektor, memeliharanya adalah bentuk pelestarian sekaligus koleksi bergengsi.
5. Arapaima – Raksasa Sungai dari Amazon
Terakhir, ada Arapaima, salah satu ikan air tawar terbesar di dunia. Beratnya bisa mencapai 200 kg, dengan panjang tubuh hingga 3 meter.
Sisiknya besar berkilau, berwarna perpaduan hitam dan merah, membuatnya tampak seperti naga air.
Arapaima punya kemampuan bernapas langsung ke udara dan bisa melompat tinggi.
Namun, karena ukuran dan sifat agresifnya, ikan ini tidak cocok untuk sembarang akuarium. Di Indonesia, pemeliharaan Arapaima dilarang karena dianggap sebagai spesies invasif.
Antara Keindahan dan Tanggung Jawab
Memiliki ikan hias unik dan langka memang menjadi kebanggaan tersendiri. Namun, penting untuk selalu mempertimbangkan aspek konservasi dan regulasi saat memilih ikan peliharaan.
Terverifikasi Dewan Pers