IKNPOS.ID — Fitur baru Pi Network bertajuk Ecosystem Directory Staking menuai protes dari sebagian pengguna. Alih-alih mendapatkan imbal hasil seperti layaknya staking di platform kripto lain, pengguna justru menemukan bahwa token PI mereka terkunci tanpa kejelasan manfaat finansial — dan yang lebih mengejutkan, tanpa opsi penarikan kembali dalam waktu dekat.
Banyak pionir Pi Network mengira bahwa fitur staking tersebut merupakan semacam tabungan atau investasi yang memberikan keuntungan dalam bentuk tambahan token. Namun, setelah menyetorkan PI ke fitur itu, mereka baru menyadari bahwa dana yang dikunci tidak memberikan return apa pun dan hanya tercatat sebagai ‘dukungan proyek ekosistem.’
Disangka Investasi, Ternyata Donasi Ekosistem?
Fitur Ecosystem Directory Staking awalnya diperkenalkan sebagai bagian dari inisiatif untuk mendukung pertumbuhan proyek-proyek dalam ekosistem Pi. Pengguna diberi pilihan untuk melakukan staking sejumlah PI mereka untuk mendukung dApp tertentu yang terdaftar dalam direktori resmi.
Namun dalam praktiknya, tidak ada sistem pembagian imbal hasil atau transparansi yang menjelaskan bagaimana token yang di-stake tersebut digunakan atau dikelola. Ini menimbulkan kebingungan dan kekecewaan, terutama bagi pengguna yang terbiasa dengan model staking di jaringan seperti Ethereum, Solana, atau BNB Chain.
“Awalnya saya kira ini seperti staking biasa, tapi ternyata nggak ada return dan nggak bisa ditarik. Sekarang token saya cuma nongkrong di sana tanpa kejelasan,” tulis seorang pengguna Pi Network asal Indonesia di platform X (Twitter).
Tanpa Exit, Tanpa Imbalan: Token Saya Terkunci Sia-Sia
Keluhan utama dari pengguna adalah tidak adanya opsi unstake atau penarikan kembali token yang telah dikunci. Beberapa merasa seolah-olah “terjebak” dalam fitur tersebut tanpa disediakan informasi yang memadai sebelumnya.
Di forum komunitas seperti Reddit dan Telegram, topik ini menjadi bahan perdebatan hangat. Sebagian membela langkah tim pengembang dengan menyebut bahwa staking ini memang bersifat “dukungan non-komersial,” sementara pihak lain menilai informasi awal terlalu kabur dan bisa menyesatkan pengguna awam.