IKNPOS.ID – Sebagai upaya untuk mendistribusian layanan listrik ke wilayah-wilayah terpencil, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) telah membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).
Pembangunan PLTS itu untuk menjangkau 72 desa terpencil yang tersebar di empat kabupaten, agar bisa merasakan manfaat listrik.
Saat ini, potensi energi surya merupakan yang paling dominan untuk dikembangkan di desa wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
“Untuk saat ini, yang paling bisa kami kembangkan adalah tenaga surya,” jelas Kepala Bidang Energi Baru Terbarukan (EBT) dan Konservasi Energi, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kaltim, Elly Luchritia Nova, Minggu, 6 Juli 2025.
Menurut Elly, pembangunan PLTS ini menjadi prioritas, karena kemudahan implementasinya dibandingkan dengan potensi energi lain seperti mikrohidro.
Meskipun demikian, Dinas ESDM Kaltim tetap melakukan kajian lebih lanjut terkait potensi energi air di beberapa lokasi, termasuk di Kutai Timur, Berau, dan Mahakam Ulu, menyusul survei awal yang menunjukkan adanya potensi air terjun atau aliran deras.
Selain PLTS, Pemprov Kaltim juga mengembangkan biogas sebagai sumber energi alternatif skala rumah tangga. Program biogas ini memanfaatkan kotoran sapi dan telah berhasil membangun 575 unit biogas di 10 kabupaten/kota sejak tahun 2012 hingga 2024.
Elly menyebutkan bahwa biogas menjadi alternatif pengganti LPG yang lebih efisien dan ramah lingkungan, dengan api yang menyala stabil.
Pemprov Kaltim terus berupaya memperluas akses energi bersih bagi masyarakat, baik di perkotaan maupun di daerah terpencil, melalui berbagai program yang berfokus pada pengembangan energi baru dan terbarukan.