IKNPOS.ID – Dalam upaya mewujudkan pelestarian keanekaragaman hayati dan pengembangan nilai manfaat secara berkelanjutan, Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur, berkomitmen melindungi sebanyak 725 spesies flora dan fauna di wilayah tersebut.
Sebanyak 725 spesies tersebut terdiri atas 309 flora yang sebagian besar berada di hutan tropis maupun hutan mangrove, sedangkan selebihnya yang sebanyak 416 merupakan spesies yang hidup di hutan, darat, air, pohon, maupun udara (burung).
“Kabupaten Kukar merupakan salah satu wilayah dengan tingkat keanekaragaman hayati tertinggi di Provinsi Kalimantan Timur, karena Kukar memiliki 15 tipe ekosistem utama,” kata Sekretaris Daerah Kabupaten Kukar, Sunggono, Minggu, 20 Juli 2025.
Sebanyak 15 tipe ekosistem ini tersebar dari hutan tropis dataran rendah, hutan rawa gambut, kawasan riparian (zona yang di sepanjang tepi sungai, danau, atau badan air lain) Sungai Mahakam, hingga ekosistem mangrove dan danau paparan banjir.
Sedangkan berdasarkan Profil Keanekaragaman Hayati (Kehati) Kukar pada 2021, teridentifikasi sedikitnya 309 jenis flora, 205 jenis satwa liar, dan spesies endemik yang dilindungi seperti orang utan Kalimantan (pongo pygmaeus morio), pesut Mahakam (orcaella brevirostris), bekantan (nasalis larvatus), rangkong, badak, dan berbagai jenis anggrek hutan.
Potensi kehati perairan di Kukar juga tidak kalah penting, seperti kawasan danau Kaskade Mahakam yang terdiri dari danau Semayang, danau Melintang, dan danau Jempang, merupakan sistem danau paparan banjir yang dinamis dan produktif.
Berdasarkan studi Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Kalimantan Timur 2022, mencatat keberadaan 86 spesies ikan air tawar, 125 spesies burung, serta ratusan jenis tumbuhan air dan riparian yang menopang fungsi ekologi dan ekonomi masyarakat sekitar.
“Ekosistem tersebut menjadi tempat berkembang biak alami bagi ikan-ikan khas Kalimantan seperti baung, belida, toman, dan pepuyu. Vegetasi terapung seperti kumpai dan enceng gondok berperan sebagai pelindung larva dan pakan alami bagi biota air,” kata Sunggono.